atau AGBT) menggunakan Large Binocular Telescope Interferometer. Kadang inovasi ini memberikan wawasan baru tentang fenomena energi yang mengelilingi lubang hitam supermasif di pusat galaksi.
AGN adalah sebuah daerah di pusat galaksi yang memiliki lubang hitam supermasif. Ketika bahan-bahan diarahkan menuju lubung hitam, energi besar dilepaskan, menjadikan AGN sebagai salah satu fenomena paling energetik di alam semesta.
Peneliti dari Universitas Arizona dan Max Planck Institute for Astronomy di Jerman menerbitkan studi pada jurnal Nature Astronomy pada 17 Januari 2025 dan merekam pencapaian penting dengan menghasilkan gambar inframerah yang paling tajam dari AGN.
“Teleskop Interferometer Binokular Besar dapat dianggap sebagai teleskop besar paling canggih, sehingga sangat menarik untuk mengkaji lubang hitam,” kata Jacob Isbell, penulis utama penelitian tersebut.
Karakteristik AGN
Setiap galaksi memiliki lubang hitam supermasif di pusatnya. Beberapa teraktifkan, sementara yang lain tidak, tergantung seberapa cepat materi jatuh ke dalamnya. Apabila terdapat banyak materi yang jatuh, lingkaran di sekitar lubang hitam akan bersinar sangat terang, mengubah menjadi lubang hitam teraktifkan. Salah satu contoh AGN (Bintang-Nebula Aktif) teraktifkan adalah galaksi NGC 1068, tetangga Bima Sakti.
Teleskop Reflektor Biner Besar yang terletak di Gunung Graham, timur laut Tucson, Arizona, memiliki dua cermin 8,4 meter yang dapat beroperasi secara mandiri. Namun, dengan menggunakan interferometer, cahaya dari kedua cermin ini digabungkan untuk menghasilkan pengamatan dengan resolusi yang jauh lebih tinggi.
Sebelumnya, teknik ini telah dipakai untuk mempelajari gunung berapi di bulan Jupiter, Io, yang menginspirasi para peneliti untuk mencobanya pada AGN.
Temuan Fenomena Kosmik
Menurut Jacob Isbell, AGN di galaksi NGC 1068 memiliki tingkat intensitas cahaya yang sangat tinggi, menjadikannya target ideal untuk mencobakan teknik ini. Gambar inframerah yang diproduksi merupakan yang paling tajam dari AGN yang pernah direkam. Penelitian ini dipimpin oleh tim dari Steward Observatory, di bawah pengawasan Steve Ertel.
Hasil pengamatan menunjukkan beberapa fenomena unik di sekitar AGN. Salah satunya adalah angin berdebu yang dipicu oleh tekanan radiasi dari cahaya yang sangat cerah yang dipancarkan oleh cakram akresi.
Selain itu, para ilmuwan menemukan area material yang sangat cerah, lebih cerah daripada yang seharusnya jika hanya diterangi cakram akresi saja.
Pada lubang hitam adalah struktur yang terdiri dari lingkaran berbentuk piringan terbentuk dari bahan, seperti gas dan debu, yang beredar mengelilingi lubang hitam dan akhirnya memasuki lubang hitam. Fenomena ini terjadi karena gaya gravitasi lubang hitam yang sangat kuat menarik semua matrial di sekelilingnya.
Penemuan ini terkait dengan keberadaan jet radio yang menerpa dan memanaskan awan gas dan debu di galaksi tersebut. Fenomena ini dikenal sebagai umpan balik jet radio, yaitu interaksi antara jet radiasi dan partikel yang dipancarkan oleh lubang hitam supermasif dengan lingkungan sekitarnya.
“Ini adalah gambar resolusi tertinggi dari AGN yang pernah diambil sejauh ini,” kata Isbell. “Sebelumnya, berbagai proses dalam struktur ini sulit dipisahkan karena resolusi foto tidak cukup tajam. Sekarang, kami dapat melihat pengaruhnya secara individual.”
Penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan di sekitar AGN sungguh kompleks, dan membantu para ilmuwan memahami dengan lebih baik bagaimana AGN berinteraksi dengan galaksi induknya. Dengan teleskop yang lebih canggih seperti Teleskop Magellan yang sedang dibangun di Chili, para ahli astronomi berharap untuk mengungkap lebih banyak rahasia kosmik.
