banner 728x250

Tanda-tanda Anak Terserang Virus HMPV

banner 120x600
banner 468x60

Terdapat beberapa laporan virus telah ditemukan di Indonesia. Banyak korban yang terdampak berasal dari kalangan anak-anak. Virus ini menyebabkan gangguan pernapasan dan infeksi saluran pernapasan yang cukup serius.

Ada di bawah usia lima tahun, lansia, serta orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

banner 325x300

Studi menunjukkan bahwa sekitar 90 persen anak-anak pernah menderita virus ini sebelum mereka berusia dua tahun.


Tanda-tanda Anak Terserang HMPV

Infeksi HMPV seringkali menyerupai pilek biasa. Gejala yang dialami seperti batuk, demam, sakit tenggorokan, hingga hidung tersumbat. Bahkan, seluruh badan dan kepala juga merasa sakit.

Beberapa kasus yang dialami oleh kelompok rentan, virus ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan yang lebih serius, seperti bronkiolitis (radang saluran udara kecil di paru-paru) atau pneumonia (infeksi paru-paru).

Gangguan yang lebih parah dapat dikenali dengan gejala napas berbunyi, kesulitan bernapas, suara suara terdengar serak, nyeri dada, pusing, dehidrasi, serta demam yang tidak kunjung turun. Jika anak mengalami gejala parah seperti di atas, segera cari pertolongan medis.

Untuk memastikan apakah seseorang terinfeksi HMPV, dokter akan melakukan tes Reaksi Berantai Polimerase (PCR). Tes ini merupakan metode paling akurat untuk mendeteksi virus ini.

Tes ini dapat memberikan hasil dalam beberapa jam. Namun, pada umumnya dokter tidak merekomendasikan tes ini jika pasien hanya mengalam gejala ringan, mengingat tidak ada pengobatan khusus untuk HMPV.


Penularan Virus

Virus HMPV menyebar seperti virus flu biasa melalui partikel di udara yang terbentuk dari orang yang terinfeksi. Penyebarannya terjadi ketika seseorang batuk, bersin, atau berbicara, sehingga mengeluarkan partikel virus yang dapat dihirup oleh orang lain.

Virus ini juga dapat menyebar ke tempat-tempat yang terkena kontaminasi. Seperti gagang pintu, mainan, atau alat makan yang kemudian disentuh sebelum seseorang menyentuh wajahnya. Terutama mata, hidung, atau mulut.

Hal ini pun turut dipengaruhi oleh tren musiman. Di belahan bola Bumi di belahan utara, infeksi umumnya lebih sering mencapai siapa saja selama musim dingin dan musim semi. Sementara itu, di daerah tropis, penyebaran patogen virus ini lebih bervariasi dan sering karena terkait dengan musim hujan.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *