BOLASPORT.COM – Shin Tae-yong saat ini sedang menunggu kesempatan selepas diberhentikan PSSI sebagai pelatih tim nasional Indonesia.
Situasi ini tentu saja dapat dimanfaatkan oleh negara-negara lain untuk memanggil pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Atau ia juga dapat ditargetkan oleh klub-klub Liga 1 musim 2024/2025.
Kemampuan Shin Tae-yong sebagai pelatih tim nasional Indonesia bisa menjadi pilihan bagi negara-negara lain untuk membawa dia.
Terutama Shin Tae-yong telah membuat sejarah berdua bersama tim nasional Indonesia.
Sejak dibawa ia pada Desember 2019, Shin Tae-yong membawa tim nasional Indonesia yang sekarang berada di peringkat ke-127 FIFA dari 194 tim.
Selain itu, Shin Tae-yong berhasil membawa tim nasional Indonesia maju ke babak 16 besar Piala Asia 2023.
Shin Tae-yong membawa tim nasional U-23 Indonesia menjadi pemuncak empat terbaik di Piala Asia U-23 2024.
Tahun lalu, Shin Tae-yong membawa timnas Indonesia ke babak lanjutan Piala Dunia 2026 zona Asia.
Prestasi-prestasi itu memungkinkan Shin Tae-yong dianggap mendapatkan pelabuhan barunya dengan mudah.
Lantas bagaimana tanggapan PSSI?
Kepala Umum PSSI, Erick Thohir, tidak tahu jika ada negara lain yang berminat dengan Shin Tae-yong.
Saya tidak tahu,” kata Erick Thohir kepada awak media, termasuk BolaSport.com.
Erick Thohir mengatakan perjalanan tim nasional Indonesia bersama pelatih Shin Tae-yong sudah tamat.
Dia tidak tahu apakah nanti ada pemisahan dari pemain timnas Indonesia dengan Shin Tae-yong.
Banyak pemain tim nasional Indonesia yang menyampaikan kalimat perpisahan kepada Shin Tae-yong di media sosial.
Mereka berusaha menerima duka cita dengan ikhlas akan kepergian pelatih berusia 54 tahun tersebut.
“Era krismon ini,” kata Erick Thohir.
Setelah mendepsonekan Shin Tae-yong, PSSI sudah memiliki penggantinya.
Pelatih tersebut berasal dari Belanda.
Banyak kemungkinan itu adalah Patrick Kluivert.
Pelatih baru akan diperkenalkan PSSI pada Minggu (12 Januari 2025).
“Tujuannya masih sama, yakni membawa tim nasional Indonesia berhasil lolos ke Piala Dunia 2026,”kata Erick Thohir.
