banner 728x250

Superbank Disebut Bakal IPO, Cari Valuasi Rp 32,6 Triliun

banner 120x600
banner 468x60

Bank digital itu mengumumkan niatnya untuk melakukan (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) waktu dekat. Mereka mencari valuasi US$ 1,5 miliar hingga US$ 2 miliar atau sekitar Rp 32,6 triliun (kurs: 16.300 per dolar AS) dalam IPO tersebut.

Io memiliki sumber tidak disebutkan yang menyatakan bahwa Superbank, yang merupakan lembaga bisnis Emtek, saat ini mencari konsultan keuangan untuk membantu peluang penjualan sahamnya. Perusahaan ini diestimasi dapat mengumpulkan dana sekitar US$ 200 juta (Rp 3,26 triliun) hingga US$ 300 juta (Rp 4,89 triliun) melalui IPO ini. Perusahaan berbasis di Jakarta ini berharap dapat memiliki valuasi sekitar US$ 1,5 miliar (Rp 24,46 triliun) hingga US$ 2 miliar (Rp 32,6 triliun) melalui penawaran umum perdana (IPO).

banner 325x300

Yang tidak disebutkan namanya itu menyebutkan detail terkait nilai penawaran IPO bank super masih bisa berubah.

Representatif dari Emtek dan Singtel belum memberikan tanggapan mengenai kabar ini. Sementara, Grab dan Kakao Bank menutup diri dari memberikan komentar. Kepala Keuangan Korporat dan Hubungan Investor Super Bank, Ekaputra Aditya, mengatakan perusahaan tidak bisa merespons rumor atau spekulasi.


Baca juga:

  • Grab, Singtel, Kakaobank Tambah Investasi Rp 1,2 Triliun di Super App
  • OVO tentang Bank Digital “Superbank” Masuk Aplikasi Grab
  • Bagaimana Super cara menggunakan ekosistem Emtek dan Grab?

Kinerja Superbank Membaik

Analis Investasi Kepala Stockbit Sekuritas, Edi Chandren, menyatakan EMTK memiliki 31,27% saham Superbank sebagai tanggal 30 September 2024. Jika rencana IPO dengan nilai yang disebutkan sebelumnya direalisasi, kepemilikan saham EMTK di Superbank bisa bernilai antara US$ 469 juta sampai US$ 625 juta atau kurang lebih Rp 7,6 triliun hingga Rp 10,1 triliun (menggunakan asumsi kurs Rp 16.200 per dolar AS).

Edi mengatakan nilai kepemilikan saham Emtek di Superbank setara dengan 23% hingga 30% dari pasar modal konglomerasi itu, pada Selasa (14/1). Di samping itu, Superbank sendiri melaporkan laba rugi dalam konsolidasi sebesar Rp 20,8 miliar per 30 September 2024.

“Angka itu lebih baik dari kerugian overall sebesar Rp 385,9 miliar pada tahun 2023,” tulis Edi dalam penyelidikannya, Selasa (14/1).

Emtek memiliki banyak bisnis di bidang media, digital, kesehatan, teknologi, infrastruktur digital, dan keuangan. Harga saham perusahaan berkode EMTK itu telah turun sekitar 8% dalam setahun terakhir, dengan nilai pasar sekitar 1,9 miliar dolar AS (Rp 30,98 triliun).

Super Bank, yang didukung oleh Emtek, Grab Holdings Ltd., Singapore Telecommunications Ltd. (Singtel), dan Kakao Bank Corp., didirikan pada tahun 1993 dengan nama PT Bank Fama International. Bank itu kemudian mulai beroperasi sebagai bank digital pada 2023.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *