banner 728x250

Sumur Minyak di RI Tua, Pengamat Pesimistis Target Lifting Tahun Ini Tercapai

banner 120x600
banner 468x60

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan kinerja angkutan minyak atau lifting pada dua bulan terakhir sudah mencapai 600 ribu barel per hari (bph). Hanya, analis mengemukakan bahwa target yang ditetapkan pemerintah, yaitu 605 ribu bph di APBN 2025 menurutnya tidak akan tercapai.

“Mulai bulan November hingga Desember, peningkatan produksi telah mencapai 6.000-6.200 ton per hari. Semoga ini menjadi kabar baik untuk kami mencapai target belanja negara di tahun 2025,” ujar Bahlil dalam konferensi pers pada Jumat (3/1) yang disiarkan secara daring melalui YouTube Kompas TV.

banner 325x300

Bahlil menyebutkan kinerja lifting minyak Indonesia telah menurun dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menyebabkan angka realisasi dan target APBN hampir tidak pernah tercapai.

Pemerintah menargetkan pengangkutan minyak tahun APBN 2025 sebanyak 605 ribu bph. Menurut pengamat Ekonomi Energi Universitas Padjadjaran, Yayan Satyaki, target APBN tahun ini cukup berat untuk dicapai.

Harga minyak tahun ini relatif turun. Hal ini disebabkan oleh kenaikan pasokan minyak global yang dikarenakan kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang akan meningkatkan produksi di Semenanjung Meksiko.

“Jika kita produksi minyak lebih banyak dengan cadangan yang semakin menipis, namun harga relatif tetap lebih murah. Mungkin lebih baik jangan begadang sedikit produksi,” ujarnya.

Realisasi lifting minyak Indonesia sepanjang 2024 diprediksi berkisar antara 580.000 hingga 590.000 barel per hari, sementara capaian 600.000 barel per hari hanya dapat dicapai pada dua bulan terakhir 2024. Menurutnya, kemungkinan rendah untuk mencapai kinerja lifting minyak Indonesia di atas 600.000 barel per hari.

“Probabilitas atau kemungkinan produksi di atas 600 ribu bukti per hari hanya 16% saja,” katanya.

SKK Migas sebelumnya menyatakan bahwa capaian volume migas yang diangkut hingga 31 Oktober 2024 mencapai 1,54 juta barel, atau setara boepd.

Realisasi tersebut masih di bawah target yang diatur dalam APBN. “Target penguatan kami adalah 1,66 juta boepd dalam APBN 2024,” kata Kepala SKK MIGAS Djoko Siswanto dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi XII DPR RI yang diikuti secara daring pada Senin (18/11).

Capaian ini turun 0,96% dibandingkan periode yang sama pada 2023, yang mencapai 1,56 juta barel setara minyak. SKK Migas memperkirakan kinerja meningkatkan produksi minyak pada akhir 2024 mencapai 1,56 juta barel setara minyak, yaitu hanya sekitar 93,82% dari target anggaran negara 2024.

“Jadi kami tidak hanya menyoroti minyak tapi Alhamdulillah kita diberkahi temuan-temuan akhir ini banyak gas bumi, yang akan kami kembangkan,” ujarnya.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *