– SpaceX kembali menghadapi tantangan besar dalam pengembangan roket Starship. Roket favorit perusahaan Elon Musk meledak hanya delapan menit setelah diluncurkan dalam uji coba ketujuh di waktu setempat.
Peluncuran di Texas Selatan, Amerika Serikat di waktu pukul 17.38 membuang muatan uji berupa satelit palsu. Namun, koneksi dengan pusat kontrol SpaceX terputus beberapa menit setelah lepas landas.
Ledakan tersebut memaksa pesawat-pesawat yang melintas di atas Teluk Meksiko mengalihkan rute untuk menghindari puing-puing roket.
Dugaan Penyebab Ledakan
Elon Musk melalui media sosialnya, X, menjelaskan teori awal yang mungkin menyebabkan kegagalan ini.
“Tanda-tanda awal menunjukkan bahwa ada kebocoran oksigen dan bahan bakar di ruang di atas dinding penghalang mesin. Tekanan yang dihasilkan melebihi kapasitas ventilasi,” tulis Musk.
Dia menambahkan, tim SpaceX akan segera melakukan perbaikan untuk menghindari kejadian serupa.
Langkah-langkah yang direncanakan antara lain menambahkan sistem deteksi atau pemadam kebakaran dan meningkatkan kapasitas patok ventilasi pada bagian yang bermasalah.
Belum ada bukti bahwa peluncuran terakhirnya akan ditunda, ini yang dijadwalkan untuk bulan depan.
Kemunduran dan Keberhasilan Parsial
Ledakan ini merupakan kemunduran dalam misi ambisius SpaceX untuk membangun pesawat ulang-alik generasi baru yang mampu mengangkut manusia dan kargo ke Mars.
Baiklah, apa isi pertanyaan Anda?
Meskipun gagal, ada keberhasilan parsial dalam uji coba kali ini. Falcon Super Heavy Booster, bagian dari sistem Starship, berhasil kembali ke landasan peluncuran sekitar tujuh menit setelah lepas landas.
Dalam keterampilan yang aman di menara peluncuran.
Kegagalan ini bukan yang pertama dalam sejarah pengembangan Starship. Pada Maret 2024, roket Starship gagal saat masuk ke atmosfer Bumi di atas Samudra Hindia.
Namun, ledakan kali ini mencatatkan suatu tantangan baru karena terjadi pada tahapan yang sebelumnya berhasil dalam uji coba sebelumnya.