Andrei Tarkovsky bukanlah nama yang akrab bagi pecinta film populer dengan berbagai genre. Akan tetapi, nama ini adalah sebuah nama dewa sutradara dengan sinematografi yang luar biasa indah, seperti sebuah badai indah dalam fotografi untuk film-film yang mandiri. Meskipun tidak seperti fotografi, sinematografi adalah sesuatu yang unik dimana film memiliki kemampuan istimewa untuk mengabadikan waktu, menangkap momen-momen sementara dan memungkinkan kita untuk mengalaminya kembali, baik dalam alur waktu yang berlangsung dalam cerita film maupun dalam durasi penayangan film itu sendiri. Ini seperti ungkapannya :
Tidak ada media seni lain yang dapat menyetel waktu seperti sinema.”
Karya-karya Andrei Tarkovsky adalah perjalanan sinematik yang mengundang permenungan mendalam. Seperti mencicipi pare atau jengkol, mungkin terasa pahit dan sulit dicerna pada awalnya. Namun, semakin kita terjun dalam dunia visual dan filosofisnya, semakin terasa keindahannya yang tak terungkapkan. Dalam setiap adegan, kita menemukan daya tarik yang tak terduga, hingga akhirnya, kita jatuh cinta pada cara Tarkovsky membingkai dunia. Berawal perkenalan saya dengan seorang sutradara amatir di dunia maya, obrolan kami berakhir dengan membicarakan film-film transeden, yang merupakan karya-karya sinematik yang berfokus pada tema-tema spiritual, filosofis, dan pencarian makna kehidupan yang lebih tinggi. Dan mahkota maestro untuk genre ini, tak terbantahkan adalah milik Andrei Tarkovski (-maaf, saya tidak tahu Anda mengatakan istilah “Tarkofsky” atau “Tarkovsky”/t).
Dalam hidupnya, Tarkofsky hanya menghasilkan 7 karya film, dan bagi saya pribadi, Stalker adalah mahkotanya, meski untuk sinematografi saya memilih karyanya yang berjudul Mirror (untuk adegan pembumian api). Pengalaman saya pertama kali menonton karya ini adalah pilu, dan bingung dalam memahami “rasa” film ini. Warna monokrom yang kadang berubah menjadi warna-warni pada adegan tertentu dan pengambilan gambar dari atas membuat saya kembali dan kembali menontonnya, untuk sekedar memikirkan makna setiap adegan dan mencoba melihat dengan cara berbeda adegan dalam adegan tersebut. Rasa pilu di awal lama-kelamaan mulai terbiasa dan berubah menjadi nikmat ketika dalam pemikiran menemukan makna dari setiap adegan. Eureka ! Aha ! …..ternyata seperti itu maksudnya. Dan untuk menemukan aha moment tersebut, saya butuh 5 kali menonton film ini, dan seakan selalu ada misteri dalam setiap adegan, warna, teknik pengambilan gambar, sudut gambar, yang menunggu untuk ditemukan .Ya, Tarkofsky, awalnya tidak tampak indah namun menyimpan misteri dan membuat ku betah untuk menontonnya, nyaman yang kaya makna, misterius yang menggugah rasa ingin tahu. Sungguh, aku jatuh cinta !
Saya ingin memberi beberapa petunjuk ketika menonton Stalker, setidaknya untuk dua hal: perubahan warna adegan dan sudut pengambilan gambar. Jangan khawatir, ini bukan ‘Spoiler’ cerita namun setidaknya membantu pengalaman awal menonton karya itu. Kedua hal tersebut akan langsung terasa ketika pertama kali menonton Stalker. Baiklah, sebagai penonton awam, mulailah menonton dengan hati-hati dan sadarilah hal-hal kecil yang terjadi dan siaplah untuk menonton kembali film yang sama untuk kedua kalinya :D. Tidak ada yang diberikan dalam film transenden langsung, untuk memahaminya butuh beberapa saat, hari bahkan beberapa bulan, ketika merenungkannya. Kamu akan menyadari bahwa karya Tarkovsky seperti seseorang yang menempelkan fotografi untuk direfleksikan, lagi dan lagi.
Tentang transformasi warna pada setiap adegan, untuk Film Stalker, ketahuilah bahwa adegan bisa berubah warna dari monokrom menjadi gambar bergerak berwarna. Perubahan warna adalah perubahan tempat keberadaan adegan, di mana di dalam film Stalker, ada perbedaan jelas antara dunia nyata dan Zona, suatu area yang penuh dengan misteri dan potensi spiritual. Dunia luar selain Zona digambarkan dengan warna-warna suram dan naturalis, seperti langit sedang mendung kelabu, alam yang rusak dan bahkan tanah kering kekeringan. Tarkovsky ingin memberikan kesan bahwa dunia ini sudah terkontaminasi, penuh dengan debu, tua dan rusak, serta membosankan. Pemilihan warna monokrom ini mencerminkan dunia luar yang terbatas, keras, dan terpenuhi dengan norma sosial dan materialisme. Dunia yang monoton ini mencerminkan perasaan terperangkap yang dialami oleh karakter-karakternya, serta keraguan dan kebingungan yang mereka rasakan dalam pencarian mereka. Tarkovsky juga seakan mau menggambarkan keterbatasan kesadaran manusia ketika jiwa belum siap untuk melihat dunia dan terang Ilahi, atau warna Ilahi, atau keilahian itu sendiri dalam warna monokrom.
Tetapi ketika karakter-karakter memasuki Zona, yang digambarkan Tarkovsky sebagai tempat spiritual, tempat yang dapat merubah hidup, secara tiba-tiba deretan warna muncul. Di Zona, segala sesuatu terlihat hidup, sangat beragam, dan cerah. Sutradara mengutus beberapa gambar ilalang hijau dan pepohonan yang sangat sering untuk menggambarkan Zona, ia seolah-olah ingin menggambarkan kehidupan, kesuburan, dan transformasi. Zona seolah menjadi tempat pembaharuan spiritual. Mulai dari awal dan ketika mereka lebih lanjut masuk ke Zona, dunia mereka mulai muncul, dan warna pun menjadi lebih kaya, yang menunjukkan bahwa mereka semakin dekat dengan pemurnian, transformasi, dan pemahaman yang lebih dalam. Ah sebut saja pencerahan ! Ya, Tarkovsky menggaris bawahi hal ini dalam ruangan keinginan dimana ketika karakter-karakter memasuki ruang tersebut, yang merupakan tempat di mana seseorang dapat mengabulkan keinginan terdalamnya, perubahan visual menjadi lebih dramatis. Di sini, Tarkovsky dengan sengaja membuat penggunaan warna lebih jelas, menyoroti betapa pentingnya pengalaman yang mereka hadapi. Ini adalah tujuan perjalanan karakter-karaktermu, menuju pencapaian pemahaman yang lebih besar tentang eksistensi, keyakinan, dan pencarian makna hidup. Pencerahan ! Iluminasi ! Dan ah tidak lupa adegan pasir ranjau itu, jebakan-jebakan yang harus mereka lalui untuk masuk ke ruang terdalam, ruang keinginan. Satu kata untuk sang maestro, metafora yang sangat brilian !
Berpasang-pasangan dengan sudut pengambilan gambar, dalam beberapa scene seperti saat karakter-karakter berjalan melalui Zona atau berada di ruang-ruang dan tempat terbuka, Tarkovsky sering menempatkan kamera pada posisi tinggi untuk menggambarkan perjalanan mereka. Penggunaan angle ini mengarah pada perasaan kesendirian, kebingungan, dan rasa kecil sebelum menghadapi kekuatan Zona, sekaligus menciptakan atmosfer yang lebih melankolis dan penuh kontemplasi.
Tarkovsky juga ingin menunjukkan kehampaan dan kesepian setiap karakter ketika mereka memasuki Zona, karena Zona adalah sesuatu yang baru dan asing, penuh misteri dan tidak terjangkau oleh indra kami. Dia juga ingin menunjukkan kesepian dan keterpisahan mereka dari dunia luar dan kehidupan sehari-hari mereka, yang hanya bisa dijembatani oleh pengalaman spiritual di Zona. Selain kehampaan, Tarkovsky juga menggunakan pengambilan gambar yang tinggi dalam Zona untuk mengajak penonton menyadari keterhubungan eksistensinya dengan alam dan semua makhluk ciptaan lain, bahwa tokoh-tokoh ini hanya bagian kecil dari semesta yang luas, besar, dan kompleks, yang jauh di luar pemahaman mereka. Tarkovsky juga, demikianlah sepertinya memiliki kesan bahwa bentangan semesta, rawa, pohon, dan bentang tanah terbuka yang luas adalah representasi Zona yang tidak dapat sepenuhnya dipahami dan dikuasai manusia baik dari segi fisik dan spiritual. Misteri Ilahi !
Untuk penggemar film populer yang menyediakan adegan laris, mudah dipahami. Tarkofsky akan membuat Anda bosan, tetapi jika Anda adalah pemikir, suka bermeditasi, dan memikirkan hal Eagle yang melebihi kejadian biasa, kekayaan misterius Tuhan, ketercapaian atau filsuf. Tarkofsy adalah anugerah terbaik. Persiapkan diri Anda untuk terkejut, lagi dan lagi !