Mengenal Betapa Fantastisnya Keuntungan Mencari Uang dengan Berdagang Ikan di Jepang
Contohnya, menjual ikan tuna di Jepang bisa bernilai puluhan miliar rupiah.
Berita ini sedang menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Ikan tuna di Jepang sangat populer dan dijual dengan harga jutaan rupiah.
Ikan tuna sirip biru itu memiliki ukuran yang sangat besar, sekuat sapi.
Ikan tuna dijual dalam sebuah pelelangan.
Benar-benar tidak main-main, harga ikan tuna sirip biru yang viral itu ternyatalah mencapai puluhan miliar rupiah.
Dilansir dari Tribunnews seperti dikutip , Rabu (8/1/2025), ikan tuna sirip biru tersebut terjual dengan harga US$ 1,3 juta atau sekitar Rp 21 miliar.
Ikan tuna besar itu dijual pada hari Minggu (5/1/2025) di sebuah lelang ikan tuna perdana tahun ini yang berlokasi di Pasar Toyosu, Tokyo, Jepang.
Menurut Badan Berita Nasional Jepang, Kyodo News, harga ikan tuna murni tersebut merupakan harga tertinggi kedua yang pernah tercatat dalam sebuah lelang.
Harga tertinggi yang pertama terukur pada tahun 2019, ketika ikan tuna sirip biru terjual dengan harga 2,1 juta dollar AS atau sekitar 34 miliar rupiah.
Ternyata pembeli ikan tuna adalah seseorang.
Ternyata ikan tuna mahal itu sebenarnya tidak dibeli oleh individu, melainkan beberapa perusahaan bersama-sama.
Diketahui ikan tuna itu dibeli secara patungan oleh operator restoran sushi, Onodera Group, dan pedagang grosir Yamayuki, seperti dilansir oleh TribunJatim dari situs Kompas.com pada Rabu (8/1/2025).
Dilansir dari akun Instagram @kompascom, didapati bahwa berat ikan tuna segemuk sapi yang dijual seberat 276 kilogram.
Ikan tuna didapat di perairan sebelah utara prefektur Aomori.
Unggahan itu pun dilimpahkan oleh banyak komentar dari pengguna internet.
“Ikan tuna kelas tertinggi,” tulis [@_m***]
“Apa yang dimaksud “Jepang dapat ikan seperti mereka dapat emas”.
Alasan harga mahal karena hidup di wilayah yang sering dilanda badai, ombak, serta perairan hangat tidak kesulitan membersihkan ikan yang mati, tetapi juga karena perairan suhu dingin.
Tribune ada beberapa alasan mengapa ikan alligator tidak boleh dipelihara di Indonesia.
Alasannya juga yang menyebabkan kakek di Malang itu dipenjara.
Ayah laki-laki dari Malang diberikan hukiman 5 bulan berdasarkan bukti bahwa dia menjaga 5 aligator ghar yang berada di area pandangan dari kolam ikan rekreasinya.
Kakek dengan nama Piyono dinyatakan bersalah karena melanggar UU No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan pasal 88 juncto Pasal 16 ayat (1) Permen KP RI Nomor 19/Permen-KP/2020.
Peraturan-peraturan tersebut menjelaskan bahwa ialah salah satu spesies yang tidak boleh dipelihara, diperdagangkan, atau dilepasliarkan di wilayah Indonesia.
Spesies ikan aligator gar dapat membahayakan ekosistem setempat
Tentu saja terdapat alasan yang jelas. Mengingat itikad baiknya, ikan alligator gar alias Atractosteus Spatula dianggap sebagai ancaman serius bagi ekosistem perairan lokal.
Berikut adalah wawancara dengan peneliti ikan dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), yaitu Gema Wahyudewantoro, MSi dan peneliti Departemen Perikanan, Universitas Gadjah Mada (UGM), Widowati Djalaluddin, dalam rangka telaahan keberadaan ikan pisau hiu (CFE), yang memusatkan pada struktur habitat yap merupakan Polyp Kolonial Lagena yang melalui analisis referensi Primera PetitAugust PN dan anoasis BohM, Nur Rxami.
“Dengan jelas (ikan) itu dianggap sebagai ikan invasif, namun untuk yang sudah ada, perlu pengawasan agar tidak menyebar ke perairan umum,” ungkap Gema kepada KOMPAS.com, Jumat (24/7/2020).
“Bayi ikan itu harus dikembalikan ke karantina ikan di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP),” kata Gema.
Ikan aligator gar berbahaya bagi ekosistem karena sifatnya yang sangat invasif. Ikan ini adalah predator agresif yang akan memangsa ikan-ikan lebih kecil serta hewan lain, seperti kura-kura dan unggas.
Lebih lanjut, ikan ini memiliki kemampuan bertahan hidup di lingkungan ekstrem dan dapat bertahan beberapa hari tanpa makanan.
Namun, saat makanan melimpah, ikan aligator gar akan makan dengan berlebihan dan bisa menyebabkan penurunan populasi spesies lain di sekitarnya.
“Ikan tersebut, ya, bukan asli Indonesia. Jadi, jika sampai dilepaskan di perairan umum Indonesia, tidak terbayang berapa banyak faunanya yang akan dimangsa,” ujar Gema.
Ikan Aligator Gar berkembang dengan pesat
Aligator gar sendiri bukanlah spesies asli Indonesia. Asal muasal aligator gar merupakan perairan tawar di Amerika Utara.
“Dan tidak mungkin kalau (ikan aligator) tiba-tiba ada (di perairan Indonesia),” jelas Gema.
Biasanya, aligator gar dipelihara di Indonesia sebagai ikan hias di akuarium.
Meskipun sifatnya yang rakus, ikan alligator gar tumbuh dengan sangat cepat. Ikan ini bisa mencapai panjang hingga 3 meter dan berat 13,6 kg.
Dengan kemajuan yang relatif pesat ini, biasanya alligator gar ketika ukurannya sudah cukup, dilepaskan ke alam liar.
Padahal, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ikan ini sangat invasif dan dapat mengancam populasi spesies lokal.
Dalam lingkungan aslinya,Makanan utama ikan ini adalah cacing, krill dan benih ikan.