Bendahara Besar Polisi Senior (Kombes) Twendi Aditya Bennyahdi menutup tugasnya sebagai Kepala Polisi Resor Metro Bekasi.
Kini komando tongkat Polres Metro Bekasi berada di tangan Kombes Mustofa.
Kombes Mustofa formal menjadi Kapolres Metro Bekasi setelah melewati upacara serah terima jabatan yang dipandu oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto, Kamis (9/1/2025).
Upacara serah terima jabatan tersebut diselenggarakan di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya (BPMJ), di Jakarta Selatan, pada hari Kamis (9/1/2025).
Sebelumnya, Kombes Mustofa menjabat sebagai Kapolda di Jawa Tengah, khususnya sebagai Kapolresta Magelang.
Mustofa juga pernah menempati posisi Kapolres Mataram, di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dia dikutip dari beberapa sumber, Mustofa dikenal sebagai perwira menengah Lembaga Polisi Republik Indonesia (Polri) kelahiran Semarang, Jawa Tengah, pada tanggal 7 Oktober 1976.
Setelah lulus SMA, Mustofa masuk ke Akademi Kepolisian (Akpol) dan menjadi abituren Akpol pada tahun 1999.
Sebagai Bhayangkara NKRI, Mustofa telah bertugas di berbagai wilayah, salah satu di antaranya di Maluku Tenggara dan Nabire, Papua.
Pada tahun 2008, Mustofa memulai karier politiknya di Polres Blitar, Jawa Timur.
Mustofa kemudian melanjutkan memulai karier sebagai Kapolsek Tegalsari, Surabaya, yang merupakan kepala satuan wilayah.
Prestasi Mustofa enough gemilang sehingga dia mendapat amanah sebagai Wakapolres Probolinggo Kota hingga Kasubdit IIII Direktorat Resnarkoba Polda Jatim.
Perjalanan Mustofa berlanjut hingga dia dinominasikan menjadi Kesatuan Biro Perekaman dan Keterampilan III Ditreskrimum Polda NTB sebelum kemudian menduduki posisi Komandan Resor Sumbawa Barat, NTB.
Setelah memasuki dekade 2020, Mustofa dipilih untuk menjabat sebagai Kapolres (Kapten Polisi Residen) di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan.
Dua tahun kemudian, Mustofa yang sudah berpangkat Kombes dipercaya menjadi Kapolda Mataram, NTB.
Pada pengujung 2023, Kombes Mustofa diangkat menjadi Kapolresta Magelang. Setelah setahun di Magelang, Mustofa kemudian diangkat ke Kabupaten Bekasi.
LHKPN
Sebagai pejabat keamanan negara, Komisaris Besar Mustofa termasuk pejabat yang wajib menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Pada LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyunagn Negara) terakhir, Kombes Mustofa mengakui memiliki kekayaan sebesar Rp 1 miliar, yaitu sekitar Rp 1.071.000.000.
LKNPMPN Mustofa sangat sederhana. Dia menyatakan tidak memiliki tanah dan bangunan.
Sedangkan peralatannya transportasi hanya satu mobil dan satu sepeda motor.
Tetapi dia memiliki kas harta dan setara kekayaan sebesar Rp 895 juta.
Perlu diingat, kas dan setara kas adalah kategori pada neraca keuangan yang merupakan hal-hal berupa uang tunai maupun aktiva lancar yang dapat diubah menjadi uang tunai dalam rentang waktu 90 hari.
Berikut ini kutipan Kepala LHKPN Kombes Mustofa disadur dari laman elhkpn.kpk.go.id.
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Orang
Tahun Disampaikan: 2 Januari 2024
Laporan Resmi: Khusus – Awal Menjabat
Lembaga : Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polisi Negara)
Unit Pelaksana : Polisi Daerah Jawa Tengah
Data Pribadi
1. Nama : Mustofa
2. Jabatan : Kepala Polres Kabupaten Magelang
3. NHK : 466416
Data Harta
Rp. 40.000,—
B. Mesin Jiang dan Sarana Transportasi
1. Mobil merek Nissan, Nissan Juke Juke tahun 2012, dijual sendiri seharga Rp. 168.000.000
2. Honda Beat tahun 2015, harga aftermarket sendiri adalah Rp 8.000.000
Total: Rp 176.000.000
C. Harta Bergerak Lainnya Rp. —-
D. Surat Berharga Rp. —
E. Kas dan Sama dengan Kas Rp. 895.000.000
F. Harta Lainnya Rp. —
Sub Total Rp 1.071.000.000
Hutang Rp. —-
Total Harta Kekayaan : Rp. 1.071.000.000.
Sebelumnya, kalau beliau menjabat Kapolresta Mataram NTB, Kombes Mustofa juga menempatkan LHKPN yang sangat singkat.
Berikut ini kutipannya:
Tgl: 24 Januari 2023
Laporan: Aktivitas Khusus – Mulai Menjabat
Lembaga : Badan Keamanan Negara Republik Indonesia (Polisi Negara).
tujuan kegiatan polisi sayajabat anggota yang berkualitas dengan tingkat motivasiluar biasa.
Data Pribadi
1. Nama : Mustofa
2. Jabatan : Kapopda Madya Kepolisian Resort Kota Mataram
3. NHK : 466416
Data Harta
Tanah dan Bangunan Senilai Rp. —-
B. Alat Transportasi dan Mesin
1. Mobil, Japang Nissan Juke Juke tahun 2012, hasil tunai Rp 170.000.000
2. Honda Beat tahun 2015, harga jual Rp 8.500.000
Total : Rp 178.500.000
C. Harta Bergerak Lainnya Rp. —-
D. Surat Berharga Rp. —-
Baik dengan kas sebesar Rp. 815.740.000
F. Harta Lainnya : Rp. —-
Sub Total Rp. 994.240.000
Hutang Rp. —-
Total Harta Kekayaan (I-III) Rp 994.240.000
Kombes Mustofa menjabat sebagai Kapolres Metro Bekasi untuk menggantikan Kombes Twedi Aditya Bennyahdi yang menerima promosi menjadi Kapolres Jakarta Barat.
Twedi Aditya Bennyahdi adalah seorang perwira menengah Polri yang lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, pada tanggal 2 Agustus 1977.
Twendi lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1998 atau setahun lebih muda dari Kombes Mustofa.
Sebagai pegawai Polri, Twedi Aditiya Bennyahdi juga berhak menyerahkan LHKPN.
Dalam Laporan LKPN terakhir, Twedi Aditya Bennyahdi mengaku memiliki kekayaan sebesar Rp 7,2 miliar, tepatnya Rp 7.248.227.000ulling
Berikut kutipannya:
Tanggal Penyampaian: 28 Pebruari 2024
Laporan: Periodik, tahun 2023
Lembaga : Kepolisian Republik Indonesia (Polri)
Satuan Kerja : Kepolisian Daerah Metro Jakarta
Data Pribadi
1. Nama : Twedi Aditya Bennyahdi
Saya tidak menemukan teks yang akan saya paragrafkan. Tolong masukkan teks yang ingin Anda ingin saya paragrafkan.
3. NHK : 499299
Data Harta
A. Tanah dan Bangunan
1. Tanah dan bangungan seluas 508 meter persegi/171 meter persegi di daerah Jakarta Timur, harganya Rp 600.000.000.
2. Tanah dan bangunan seluas 752 M²/368 M² di Kota Jakarta Timur, Warisan Rp 1.100.000.000
3. Ladang 190 M2/70 M2 di Kota Jakarta Timur, hingga warisan sebesar Rp 350.000.000
4. Tanah seluas 499 M2 di Kota Jakarta Timur, berharga Rp 350.000.000
5. Area 515 M2 di Jakarta Timur, warisan seharga Rp 850.000.000
6. Tanah seluas 404 meter persegi di Jakarta Timur, mewarisi Rp 800.000.000
7. Tanah seluas 230 M2 di Jakarta Timur, mewarisi nilai Rp. 450.000.000
Total : Rp 4.500.000.000
B. Alat Transportasi dan Mesin
1. Mobil, Toyota Alphard tahun 2019, merupakan hasil penjualan sendiri Rp 900.000.000
2. Mobil, Toyota Innova tahun 2018, hasil sendiri Rp 300.000.000
3. Mobil, Honda CRV tahun 2021, harga beli sendiri Rp 400.000.000
Total : Rp 1.600.000.000
C. Harta Bergerak Lainnya RP. 200.000.000
D. Surat-surat Berkualitas Rp. —-
E. Kas dan Setara Kas Rp. 9.482.271.47
Apakah Anda ingin tahu informasi lebih lanjut mengenai Harta Lainnya?
Sub Total Rp. 7.248.227.147
Hutang Rp. —-
Total Harta Kekayaan Rupiah 7.248.227.147