banner 728x250

Sosok di Balik Berdirinya Bukalapak, yang Setop Jualan Produk Fisik

banner 120x600
banner 468x60

Buka.com Tbk. (BUKA) baru saja mengumumkan akan menghentikan operasional penjualan produk fisik.

Meski masih beroperasi, Bukalapak hanya akan menawarkan penjualan produk virtual seperti pulsa prabayar, paket data, token listrik, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, dan voucher digital emas.

banner 325x300

Pelayanan penjualan produk fisik di Bukalapak akan dihentikan pada 9 Februari 2025 pukul 23.59 WIB, yaitu saat terakhir bagi pembeli untuk memesan produk fisik dari kategori gawai oleh, permainan video, makanan, mobil, baju, hobi, makanan ringan, ortu, gabungan, tabir surya, dan kecantikan.


Bukalapak Menutup Layanan Ekonomi E, dari Unicorn menjadi Pedagang Pulsa C

Selanjutnya, Bukalapak juga akan menonaktifkan pengunggahan produk baru mulai 1 Februari 2025, sehingga para pelapak sudah tidak bisa menambahkan produk fisik baru setelah periode ini.

Berhentinya layanan penjualan produk fisik di Bukalapak menegaskan persaingan yang sangat ketat di pasar e-commerce, termasuk dengan hadirnya e-commerce dari luar negeri, seperti TikTok Shop milik ByteDance Ltd. dan Shopee milik Sea Ltd. yang menambahkan kenyataan persaingan untuk mendapatkan pengguna

:

Sosok di Balik Bukalapak

Bukalapak, salah satu pameran e-commerce di Indonesia, didirikan oleh Achmad Zaky pada tahun 2010.

Saat itu, dia bekerja sama dengan Fajrin Rasyid dan Nugroho Herucahyono dalam mengembangkan web e-commerce tersebut.

:

Zaky sendiri lahir di Sragen, Jawa Tengah pada 24 Agustus 1986. Dia menempuh pendidikan di jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung, dan menyelesaikan pendidikannya pada 2004.

Sejak kuliah, dia sudah mencicipi dunia bisnis dengan memulai usaha penjual mie ayam, menggunakan modal hasil kesuksesan dari berbagai kompetisi.

Seorang yang menonjol, Zaky juga beberapa kali diminta untuk membuat software untuk aplikasi quick count perebutan kursi parlemen di salah satu stasiun televisi. Kemudian, setelah menyelesaikan studinya, dia mulai menjalankan bisnis dengan mendirikan Suitmedia, sebuah perusahaan jasa konsultasi teknologi.

Hingga tahun 2010, ia memulai membuka bisnis rintisan atau start up bukan hanya perusahaan e-commerce milik Millicom yang saat itu masih bernama Indies Recon.

Platform ini didirikan dengan latar belakang sederhana, untuk mengatasi kesulitan istriannya dalam mencari barang yang diperlukan.

Platform ini menarik perhatian banyak orang, termasuk UMKM yang kesulitan mencapai pasar yang lebih besar. Karena penjualan online dapat membantu UMKM untuk tidak terhalang berjualan pada satu area saja.

Dengan meningkatnya minat orang untuk menggunakan platform perdagangan daring, Bukalapak berkembang pesat dengan mengumpulkan 10.000 pengguna dalam satu tahun pada 2011.

Tahun berikutnya, pada 2012, Bukalapak juga berhasil menarik investasi seri A dari GREE Venture. Bukalapak juga mendapatkan pendanaan dari 500 Startups.

Tak selesai di situ, pada Februari 2015, Bukalapak menerima modal seri B dari KMK Online yang dipimpin oleh PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTEK Group).

Bukalapak terus mendapatkan kucuran dana investasi hingga merupakan investasi dari anak perusahaan Alibaba, yaitu Ant Financial sebesar US$1,1 miliar pada bulan Agustus 2017.

Lalu, pada ulang tahun Bukalapak yang ke-8, Zaky menyatakan bahwa perusahaan yang didirikannya telah menjadi redundan unik atau “unicorn”.

Pada 2019, Zaky membawa bukalapak untuk melakukan pendatangan saham perdana di Bursa Efek Indonesia. Namun, lima bulan setelah pendatangan saham perdana, dia melepaskan jabatannya sebagai Direktur Utama Bukalapak.

Saat ini, Zaky bersama kawanannya, Nugraha, sedang membangun usaha baru di bidang teknologi, antara lain mengembangkan sebuah dana ventura bernama Init-6 yang berfokus pada startup di dalam negeri.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *