Berikut Sosok 9 Naga Penguasa Ekonomi Indonesia, Tomy Winata, Anthoni Salim hingga RBH, Atang Latief Ayah Alvin Lim Masuk?
Alvin Lim awalnya menyatakan bahwa ayahnya merupakan bagian dari 9 naga.
Alvin Lim memiliki ayah bernama Atang Latief.
Diketahui Atang Latief sudah wafat di tahun 2022.
Bisnisnya runtuh gara-gara skandal dan keluarganya berselisih.
Anaknya, Alvin Lim yang baru-baru ini meninggal dunia karena gagal ginjal pada Ahad (5 Juli 2025) lalu menggelari Atang Latief, ayahnya sebagai “9 naga”.
Istilah 9 naga itu mengacu pada istilah untuk sembilan orang kaya yang dikatakan menguasai perekonomian Indonesia.
Meskipun begitu, nama Atang Latief ternyata tidak masuk dalam daftar oleh-oleh nama 9 Naga Indonesia yang banyak tersebar di internet.
Atang Latief adalah seorang pelaku obligasi kasus BLBI.
Berdasarkan Wikipedia, nama ayah Alvin Lim diketahui adalah Atang Latief atau Lauw Tjin Ho alias Apyang.
Ia merupakan tokoh penting dalam bidang ekonomi dan bisnis di Indonesia
Meskipun begitu, Atang Latief diketahui bukan menjadi salah satu dari 9 Naga.
Berikut ini 9 sosok yang sering disebut penguasa ekonomi di Indonesia mungkin tak banyak diketahui publik.
Tetapi nama mereka cukup familiar karena menjadi pemilik serta pendiri perusahaan-perusahaan besar di tanah air.
Nama sembilan naga memang sudah tak asing lagi didengar masyarakat Indonesia.
Meskipun 9 naga sangat terkenal di negara ini, namun tidak banyak orang yang mengenal siapa mereka?
Berikut ini 9 orang penguasa ekonomi Indonesia, lengkap dengan bisnis dan kekayaannya.
Sosok sembilan naga ini merujuk kepada sembilan orang kaya dan sukses, pemilik konglomerasi bisnis terbesar di Indonesia.
Istilah ini digunakan untuk menggambarkan para pengusaha yang dipercaya memiliki pengaruh besar dalam perekonomian di Tanah Air.
Di antara nama-nama tersebut adalah Tomy Winata (TW), Robert Budi Hartono (RBH) serta Anthoni Salim (AS)
Siapa saja mereka? Berikut data dari sosok 9 Naga tersebut.
1. Robert Budi Hartono (RBH)
Nama Robert Budi Hartono sudah tidak asing di kalangan masyarakat Indonesia.
Saya merupakan orang terkaya nomor 1 di Indonesia bersama dengan saudaranya, Michael Bambang Hartono, versi Forbes 2023.
Robert Budi Hartono adalah pemilik dari grup Djarum, sebuah konglomerasi bisnis terbesar di Indonesia yang bergerak dalam produksi rokok kretek.
Robert Budi Hartono juga menjadi pemegang saham pengendali BCA. Menurut data Real Time Forbes, Jumat (10/2/2023), kekayaan Budi Hartono mencapai USD23,8 miliar atau setara dengan Rp360 triliun.
2. Rusdi Kirana
Bagongolompang di bidang penerbangan, Rusdi Kirana juga sering disebut sebagai salah satu pengusaha yang dijuluki 9 Naga.
Dia merupakan pendiri Lion Air Group, sebuah perusahaan jasa transportasi.
Grup perusahaan ini mengelola beberapa perusahaan di bidang penerbangan, antara lain Lion Air, Wings Air, Malindo Air, Batik Air, dan Thai Lion Air.
Berdasarkan data Forbes 2019,kekayaan Rusdi Kirana mencapai USD 835 juta atau setara dengan RP 12,6 triliun.
3. Sofjan Wanandi
“Sofjan Wanandi adalah nou്us atas Perusahaan Santini Group.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1994. Sebelum menjadi Santini Group, perusahaan dari Sofjan Wanandi ini bernama PT San Indojaya atau Gemala Group yang merupakan kombinasi dari bisnis otomotif keluarga.
Perusahaan ini kemudian meluas ke sektor obat-obatan dan kimia.
Pada tahun 1988, perusahaan tersebut memperluas usahanya ke bidang properti, Tepatnya.
Santini Group juga berhasil membeli saham di klub sepak bola yang berbasis di Inggris yaitu Tranmere Rovers.
Berdasarkan data Forbes 2020, kekayaan Sofjan Wanandi mencapai USD580 juta atau sekitar Rp8,78 triliun.
4. Edwin Soeryadjaya
Edwin Soeryadjaya merupakan pemimpin dari PT Astra International yang didirikan ayahnya, William Soeryadjaya. Pada tahun 1990, Edwin Soeryadjaya pernah mendirikan Bank Summa.
Dia juga sempat menjabat sebagai Direktur Ortus Group, perusahaan yang bergerak di bidang medikal, finansial, dan teknologi informasi.
Berdasarkan data Forbes 2022, kekayaan Edwin Soeryadjaya mencapai USD 1,8 miliar atau setara sebesar Rp 27,3 triliun.
5. Jacob Soetoyo
Pengusaha yang juga masuk dalam daftar 9 Naga ini adalah Jacob Soetoyo.
Dia merupakan Presiden Direktur dari PT Gesit Sarana Perkasa.
Perusahaan tersebut adalah perusahaan properti yang terlibat dalam pembangunan Hotel JS Luwansa.
Soetoyo juga memiliki jaringan dunia yang sangat kuat, yang membantunya untuk melakukan kampanye internasional.
Dia juga dikenal sebagai anggota Dewan Pengawas Center of Strategic and International Studies (CSIS).
Meski diketahui kaya raya, namun total aset kekayaan belumlah diketahui secara pasti.
6. James Riady
James Riady juga disebut-sebut menjadi salah satu dari 9 pengusaha yang dikenal sebagai “Naga”. Ia adalah anak sulung dari Mochtar Riady, pendiri Lippo Group.
Dia meneruskan konglomerasi bisnis ayahnya dan menjadikan Lippo Group sebagai salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia, bahkan di Asia.
Lippo Group sendiri berkembang di berbagai bidang bisnis mulai dari properti, ritel, rekreasi, perhotelan, pendidikan, kesehatan, media, telepon dan telekomunikasi, serta jasa keuangan. Menurut data Forbes 2019, kekayaan James Riady mencapai Rp 33 triliun.
7. Tomy Winata
Orang bisnis yang masuk dalam daftar 9 Naga ekonomi Indonesia selanjutnya adalah Tommy Winata. Ia merupakan pendiri dari Arta Graha Group.
Konglomerasi yang berdiri sejak 1990 ini memerintah beberapa sektor bisnis seperti pertambangan, ritel, media, hiburan, telekomunikasi, dan lainnya.
8. Anthoni Salim
Anthoni Salim adalah anak dari pendiri Salim Group, yaitu Sudono Salim.
Ia berhasil membangunkan sekembali bisnis keluarga yang pernah mengalami kemerosotan hingga sekarang menjadi salah satu grup bisnis terbesar di Indonesia.
Salim Group mengelola beberapa perusahaan yang bergerak di bidang consumer goods, ritel, keuangan, dan energi.
Kekayaan Anthoni Salim diperkirakan mencapai USD7,5 miliar atau sekitar Rp114 triliun.
9. Dato Sri Tahir
Dato Sri Tahir adalah menantu dari Mochtar Riady, pendiri dari Lippo Group.
Dia merupakan pendiri dari Mayapada Group yang mengelola berbagai sektor bisnis mulai dari keuangan, layanan kesehatan, rumah sakit, dan asuransi.
Berdasarkan data Forbes 2023, hartanya Tahir saat ini mencapai USD4,3 miliar atau setara dengan Rp651 triliun.