banner 728x250

Siapa Panji Surya Sahetapy Anak Dewi Yull Ditolak Driver Ojol Karena Tuli,Raih 3 Penghargaan di AS

banner 120x600
banner 468x60

Inilah sosok dan kisah Panji Surya Sahetapy anak Dewi Yull yang belakangan menjadi perhatian umum karena ditolak kerja di restoran karena ia tuli.

Panji Surya menceritakan pengalaman payungannya ketika akan menggunakan layanan transportasi daring.

banner 325x300

Terkesan tidak disetujui untuk menjadi pengemudi ojol karena menggunakan bahasa isyarat.

Diketahui Surya Sahetapy ini adalah salah satu orang yang berlayar kelak, memiliki gangguan pendengaran, atau tuli.

Karena hal tersebut, Surya Sahetapy mendapat perlakukan diskriminatif dari salah seorang pengendara ojol.

Ditulisnya A; Berceritakan waktu Surya memesan ojek online, nyatanya juga ditolak oleh sopir.

Penolakan oleh driver ojol itu bermula khi Surya memilih untuk tidak berkomunikasi lewat telepon, melainkan melalui fitur percakapan.

Hal itu terjadi karena Surya memiliki cara berkomunikasi seperti halnya manusia pada umumnya.

“Saya pakai bahasa isyarat,” tulis Surya memberikan informasi kepada pengemudi, menurut TribunnewsMaker.

Namun sayangnya, permintaan Surya itu langsung disambut dengan kurang baik oleh sang pengendara.

Pengendara ojol itu malah tidak mengiyakan dengan sopan. Ia malah memanggil Surya dengan istilah ‘cacat’, yang memberikan kesan rendah mengenainya.

Bisa tolong saya melarang mengangkut penumpang cacat nggak?

Meskipun begitu, Surya memutuskan untuk tidak membagikan identitas si pengendaratr, walaupun ia tetap menampilkan potongan percakapan lewat media sosial.

“Saya tidak ingin mengambil keputusan rejeki orang itu, tetapi Bapak ini telah menyampaikannya dengan sopan,” kata Surya.

“Ya, entahlah, begini caranya bagaikan rahasia tapi sebenarnya bukanlah rahasia di sekitar kita.”

“Tetapi minggat bapak fokus pada aspek negatif tersebut.”

“Terima kasih sudah dibatalkan karena saya tidak jadi didatangkan oleh orang yang memiliki perilaku yang tidak mencerminkan etika sosial secara umum. Jadi, mental saya pun tetap sehat,” ujar Surya.

Dengan demikian, Surya memiliki niat untuk memberikan edukasi kepada siapa saja, yang mungkin saja, dalam kehidupan sehari-hari, bertemu dengan teman-teman yang memiliki kebutuhan istimewa.

Saran untuk @gojekindonesia dan aplikasi transportasi lainnya: silakan nonaktifkan panggilan telepon untuk pengguna Bahasa Isyarat dan Tuli dan informasikan pengemudi jika akun ini menggunakan bahasa isyarat.

“Pakailah kesempatan ini untuk memberikan edukasi kepada pengemudi bahwa pengguna bahasa isyarat bukanlah orang yang cacat, melainkan orang yang berkomunikasi dengan cara yang berbeda.”

“Jika dapat melatihnya ada simulator yang bertemu penumpang yang Tuli dan menggunakan Bahasa Isyarat, sehingga bisa terbiasa di masa depan.”

“Orang yang “tidak normal” itu: koruptor dan orang yang merugikan negara,” tulis Surya.

Bulan lalu, keluhan Surya di media sosialnya langsung direspons oleh perusahaan penyedia layanan ojek online itu.

@gojekindonesia sudah menghubungi via DM. Semoga banget hal ini merupakan kali terakhir yang tidak menggambarkan banyak orang.

“Harapannya para pengguna bahasa isyarat, yang tuli, dan orang dengan disabilitas akan dianggap penumpang biasa seperti penumpang selayaknya.”

“Jadi ditemani dan diantar tanpa ada penilaian,” kata Surya dengan memberikan update.


Sosok Surya Sahetapy

Surya Sahetapy adalah anak dari penyanyi seni endorse, Dewi Yull.

Diketahui bahwa ia adalah seorang guru di Amerika Serikat dengan catatan prestasi yang membanggakan.

Soal pendidikan, Surya Sahetapy telah mengikuti wisuda magister di kampusnya, Rochester University of Technology (RIT).

Dalam wisuda tersebut, Surya Sahetapy meraih tiga penghargaan, yaitu International Student Outstanding Service Award, The Outstanding Graduating Student Award In The Master’s Degree, dan NTID Graduate College Delegate.

Terkesan dengan prestasi anaknya, Dewi Yull dan suaminya langsung menuju Amerika untuk menemani sang anak saat wisuda.

Dewi Yull mengungkapkan rasa bangganya terhadap putrinya di akun Instagram pribadinya.

Mengenakan pakaian berwarna hitam, Dewi Yull melihat langsung adik laki-lakinya mendapatkan belahan prestasi yang berbangga.

Tak lama setelah itu, Dewi Yull dan Surya Sahetapy juga diundang ke podcast di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KJRI) di New York atas pencapaian anak laki-lakinya.

Tidak hanya Dewi Yull, mereka yang berada di KJRI New York pun bangga dengan pencapaian Surya Sahetapy.

Lebih lanjut, pulang dari Amerika, Dewi Yull mewakili Surya Sahetapy menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI).

Surya Sahetapy mendapat penghargaan karena dirinya sebagai laki-laki tuli Indonesia pertama yang mendapatkan gelar master pada bidang Pendidikan Tuli dari negara lain.

Surya Sahetapy berada di Amerika, membuat Dewi Yull mewakili sang putra menerima penghargaan tersebut.

Surya merasa sangat dihargai karena diakui oleh Museum Rekor Dunia Indonesia sebagai pria Tuli Indonesia pertama yang mencapai gelar master dalam bidang Pendidikan Tuli di luar negeri.

Saya dengan bangga menerima penghargaan ini atas nama saya. Perlu dipahami bahwa ada kekurangan guru yang signifikan untuk Tunagrahita dan orang yang sulit mendengar di seluruh dunia.

“Award ini dipersembahkan untuk semua guru yang dengan bijaksana berkomitmen pada pertumbuhan dan kesuksesan siswa Tuli dan Kesulitan Pendengaran,” tulis Dewi Yull.

Surya Sahetapy sendiri menetapkan pencapaian ini sebagai penghormatan kepada bibi yang almih, Gisca Putri.

Hanya sedikit mengalami kesulitan pendengaran, Ashini dan Adibrata selama ini terus belajar bersama-sama.

Pada akhirnya adik harus lebih dulu berpulang karena dialaminya penyakit meningitis.

“Gisca Putri Agustina Sahetapy”

Saya ingin mendedikasikan hasil kelulusan saya untuk Almarhumah kakak perempuan Tiata saya, Gisca.

Pada saat saya memasuki sekolah umum, pihak sekolah menetapkan syarat bahwa saya harus belajar menulis bahasa Arab.

Diceritakan bahwa ketika Gisca melihat saya belajar sama dia, dia mengajak saya untuk mengajarkannya bahasa Arab setelah saya yakin menguasainya. Saya berusaha sebaik mungkin untuk mengajarkan bahasa Arabinya menggunakannya isyarat็กชาย

Dua tahun kemudian, dia meninggal karena meningitis. Itulah permintaannya yang terakhir.

Karena itu, saya masuk ke dalam wilayah Pendidikan Tuli dan Advokasi Bahasa Isyarat. Saya sangat berterima kasih bahwa saya memiliki mereka sebagai panutan, bahkan hingga saat ini, selama 16 tahun.

“Selain itu, saya berucapkan banyak terima kasih kepada komunitas Tuli Indonesia yang telah menerima saya untuk bergabung dan berkembang bersama selama beberapa tahun lamanya,” tulis Surya Sahetapy, yang dikutip dari kontak media sosial Instagram @suryasahetapy, pada Minggu (18/6/2023).

Sangat dekat dengan ibunya, Surya Sahetapy juga membuat Dewi Yull menangis ketika membaca pesannya.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *