Merasa capek, energi seperti terkuras, sehingga seseorang menjadi mager alias tidak bersemangat, adalah hal yang umum dialami orang dewasa pada era modern ini.
Menurut survei di Amerika Serikat tahun 2022, lebih dari 13 persen orang dewasa mengaku sering merasa lelah. Dan dari populasi tersebut, perempuan yang berusia 18-44 tahun merupakan yang paling sering merasa kekurangan energi.
Penelitian menunjukkan bahwa pola makan yang kurang bernutrisi dan gaya hidup yang kurang seimbang adalah penyebab utama perasaan lelah. Berikut beberapa hal utama yang perlu diperhatikan untuk dapat mengatasi kekurangan energi.
– Kurang vitamin D
Kadar vitamin D yang rendah dikaitkan dengan kelelahan, nyeri tulang, kelemahan otot, gangguan suasana hati, serta penurunan kemampuan kognitif.
Makanan yang banyak mengandung vitamin D adalah ikan berlemak seperti salmon dan sarden, produk susu yang telah dikayaikan dari vitamin D, kuning telur, serta beberapa jenis jamur.
– Kurang vitamin B12
Kekurangan vitamin B12 di dalam tubuh dapat mempengaruhi produksi energi dan menyebabkan anemia, yang menyebabkan lelah.
Kadar vitamin B12 rendah lebih rentan dialami oleh orang tua, ibu yang sedang hamil atau menyusui, orang dengan gangguan pencernaan seperti radang usus, mereka yang menggunakan obat tertentu seperti penghambat pompa proton, dan orang yang penikmat alkohol.
Karena vitamin B12 paling banyak ditemukan dalam daging, ikan, susu dan telur, orang-orang yang menjadi vegetarian atau vegan harus mempertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen vitamin B12.
Memiliki kurang asam lemak omega-3
Sekitar 87 persen orang dewasa berusia 40 hingga 59 tahun, serta sekitar 80 persen orang yang berusia 60 tahun ke atas tidak mengonsumsi cukup asam lemak omega-3.
Asam lemak omega-3 sangat penting bagi kesehatan otak, dan kekurangannya dapat meningkatkan risiko kecemasan dan depresi serta gangguan fungsi kognitif. Jika tidak didapatkan, kekurangan ini juga dapat menyebabkan kelelahan.
Sumber terbaik asam lemak omega-3 adalah ikan berlemak dan lebih mudah dilepas tubuh dibandingkan dengan sumber yang berasal dari tumbuhan, seperti biji chia atau walnut.
-Gaya Hidup Kurang Beraktivitas Fisik
Bisa terkesan berlawanan dengan apa yang kita rasakan, tetapi semakin sering kita berolahraga, semakin banyak energi yang diciptakan.
Berolahraga tidak menguras energi. Sebaliknya, berolahraga meningkatkan energi dan suasana hati dengan meningkatkan aliran darah dan membantu melepaskan endorfin, yaitu hormon yang diproduksi oleh tubuh untuk menghilangkan rasa sakit atau stres.
Tidak melibatkan olahraga, tubuh manusia tidak efektif dalam menghasilkan energi, yang menyebabkan kelelahan. Ditambah dengan kadar gula darah yang tidak stabil karena gaya hidup makan yang kaya akan gula olahan dan rendah nutrisi, turunnya dan meningkatnya energi ini dapat membuat kita mudah marah dan kelelahan.
Berusahalah menunaikan rutinitas olahraga sedikitnya 150 menit per minggu dengan melakukan kegiatan seperti berlari, bersepeda, berenang, dan latihan kekuatan.
