Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kota Pekanbaru secara resmi mengumumkan hasil seleksi administrasi dan substansi Lomba Inovasi Daerah Kota Pekanbaru untuk kategori masyarakat. Pengumuman ini tertuang dalam Surat Nomor: B.000.9.1/BPP-Inotek/1/2025, tanggal 8 Juli 2025. Kepala Balitbang Pekanbaru Muhammad Jamil, Selasa (8/7/2025), menyampaikan, terdapat sepuluh peserta terbaik yang berhasil lolos seleksi. Para peserta ini merupakan inovator-inovator pilihan dengan gagasan kreatif dan solutif yang berpotensi memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah.
Diantara sepuluh peserta terbaik, Profesor Idral Amri berhasil meraih nilai tertinggi dengan inovasinya, Pembuatan Kertas Telur dari Limbah Kardus dan Limbah Kelapa Sawit sebagai Solusi Industri Hijau dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Kota Pekanbaru. Nilai inovasi yang diperolehnya adalah 888 poin. Ibnu Suargo meraih peringkat kedua dengan inovasinya, Paktigo Ikan Lele Bioflok, mendapatkan nilai inovasi sebesar 820 poin. Sementara itu, peringkat ketiga diraih oleh Nurila Zaharazad dengan inovasinya, Merajut Kekayaan Budaya Riau: CANDAFA Memimpin Revolusi, Bangkitkan Marwah Negeri, dengan nilai inovasi yang sama, yaitu 820 poin.
Sujak Widodo berhasil menduduki peringkat keempat dengan inovasinya, Sapujagad Ekstruder, yang mendapatkan nilai inovasi sebesar 812 poin. Selain itu, Sujak juga mengusulkan inovasi Limbator (Limbah Cair Treatment Reactor) yang meraih 760 poin. Firman Edi meraih peringkat keenam dengan inovasinya, Kampung Jamur sebagai Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat, dengan nilai inovasi sebesar 760 poin.
Furqon Lulus Wargi menempati peringkat ketujuh dengan inovasinya, Galeri Hang Nadim, yang mendapatkan nilai inovasi sebesar 732 poin. Disusul oleh Ilham Permana Putra dengan inovasinya, Hidroponik Integrated Farming sebagai Inovasi Pangan Masyarakat Perkotaan, yang meraih nilai inovasi sebesar 720 poin. Winda berhasil meraih peringkat kesembilan dengan inovasinya, ArtRungu, yang mendapatkan nilai inovasi sebesar 708 poin. Sedangkan Meisya Aurellia Rahmat menempati peringkat terakhir dengan inovasinya, Mom-Lova Pocket Book, dengan nilai inovasi sebesar 704 poin.
Muhammad Jamil berharap bahwa Lomba Inovasi Daerah Kota Pekanbaru ini merupakan bentuk apresiasi dan ruang ekspresi bagi warga Kota Pekanbaru dalam menyumbangkan ide-ide inovatif. Diharapkan, inovasi-inovasi tersebut dapat terus dikembangkan dan diimplementasikan untuk kemajuan kota dan kesejahteraan warga.