Pemerintah memulai pelaksanaan program makanan bergizi gratis (MBG) secara perlahan di 26 provinsi sejak Senin (6/1/2024).
Untuk melaksanakan program makan bergizi gratis ini, terdapat 190 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur MBG yang terbagi di 26 provinsi.
Makanan yang dibuat di Pos PemSurvviensi Pangan dan Gizi (SPPG) nantinya diberikan kepada murid sekolah, ibu yang sedang sakitnya haid, ibu yang menyusui bayi, serta anak balita.
Berdasarkan informasi dari Kantor Komunikasi Kepresidenan, satu Satuan Pangan Pangan Gelap (SPPG) bisa memproduksi 3.000-3.500 porsi makanan untuk penerima manfaat.
Pantauan pada pukul 06.55 WIBジアgiatan di SPPG sedang di fokuskan di ruang memasak dan ruang pengemasan.
Menu pagi bergizi gratis kali ini adalah nasi dengan tumisan kacang panjang dan ayam teriyaki. Tentu tidak lengkap jika tidak ada pisang segar sebagai pelengkapnya.
Biaya seporsi makanan tersebut adalah sekitar Rp 10.000.
Setelah makanan selesai dimasak, petugas SPPG melakukan pengemasan ke dalam wadah makan metal tahan karat. Pertama-tama, petugas memasukkan nasi ke dalam wadah makan.
Kemudian dilanjutkan dengan menambahkan tumis buncis dan ayam teriyaki pada hal tersebut. Setelah itu, petugas memasukkan pisang ke dalam wadah.
Setelah itu wadahnya ditutup dan kotak-kotak sarapan siap jadi untuk didistribusikan ke Sekolah-Sekolah.
Salah satu sekolah yang menerima menu makanan dari Dapur Sehat Anak Bangsa SPPG Halim Perdanakusuma adalah SD Negeri 5 Angkasa Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Pelebaran menu makan berenergi di SD Negeri Angkasa 5 akan diperiksa oleh beberapa pejabat.
Antara lain, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dan Deputi II Kantor Komunikasi Kepresidenan Noudhy Valdryno.