Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah memberikan instruksi kepada departemen kehakiman untuk memecat semua jaksa Amerika Serikat yang masih menjabat dari era pemerintahan sebelumnya. Instruksi ini disampaikan langsung oleh Trump kepada publik.
Keputusan Trump ini menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat Amerika Serikat. Banyak pihak yang meragukan alasan di balik pemecatan ini, serta mempertanyakan keputusan yang diambil oleh Trump.
Trump menjelaskan bahwa pemecatan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk membersihkan departemen kehakiman dari pejabat-pejabat yang dianggap tidak loyal padanya. Trump juga menegaskan bahwa langkah ini diperlukan untuk memastikan kinerja departemen kehakiman yang lebih efektif.
Sejumlah jaksa yang masih menjabat dari era pemerintahan sebelumnya merasa terancam dengan keputusan Trump ini. Mereka menyatakan keberatan atas pemecatan yang dilakukan tanpa alasan yang jelas.
Departemen kehakiman Amerika Serikat belum memberikan komentar resmi terkait instruksi yang diberikan oleh Trump ini. Namun, beberapa pejabat di departemen kehakiman menyatakan kebingungan atas keputusan yang diambil oleh Trump.
Beberapa analis politik menilai bahwa langkah Trump ini dapat memicu ketegangan di antara pemerintahannya dengan lembaga kehakiman. Mereka menilai bahwa pemecatan ini dapat mengganggu kinerja departemen kehakiman dalam menegakkan hukum.
Masih belum jelas berapa jumlah jaksa yang akan dipecat oleh departemen kehakiman sesuai dengan instruksi Trump. Namun, keputusan ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pejabat yang masih menjabat dari era sebelumnya.
Trump juga menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya reformasi yang ia lakukan selama menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat. Ia berkomitmen untuk terus melakukan perubahan demi kebaikan negara.
Hingga saat ini, belum ada keputusan resmi dari departemen kehakiman terkait pemecatan jaksa-jaksa yang diminta oleh Trump. Masyarakat Amerika Serikat pun menantikan perkembangan lebih lanjut terkait keputusan kontroversial ini.