Puluhan nelayan asal Desa Meskom, kecamatan Bengkalis, kabupaten Bengkalis, mengeluhkan sulitnya untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Keluhan ini disampaikan oleh para nelayan setempat, yang merasa kesulitan mengakses BBM solar untuk keperluan operasional kapal-kapal mereka.
Para nelayan menyatakan bahwa sulitnya akses terhadap BBM solar telah berlangsung cukup lama, membuat mereka kesulitan dalam menjalankan aktivitas penangkapan ikan. Mereka mengungkapkan bahwa hal ini telah memberikan dampak negatif terhadap hasil tangkapan mereka, serta menyulitkan mereka dalam menopang kebutuhan ekonomi keluarga.
Salah seorang nelayan, Ahmad, menyampaikan bahwa sulitnya mendapatkan BBM solar telah menghambat produktivitas nelayan di Desa Meskom. Menurutnya, kebutuhan akan BBM solar sangat vital dalam proses penangkapan ikan, dan kesulitan mendapatkannya telah memberikan dampak signifikan terhadap pendapatan para nelayan.
Kepala Desa Meskom, Budi Santoso, juga turut angkat bicara terkait permasalahan ini. Ia menyatakan bahwa pihaknya telah berupaya untuk mengajukan permohonan kepada pihak terkait guna memperoleh pasokan BBM solar yang cukup untuk para nelayan. Namun, hingga saat ini permohonan mereka belum mendapatkan tanggapan yang jelas.
Sementara itu, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bengkalis belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan yang disampaikan oleh para nelayan. Belum adanya kejelasan terkait pasokan BBM solar untuk nelayan Desa Meskom membuat para nelayan semakin resah akan kelangsungan operasional mereka di laut.
Para nelayan berharap agar pihak terkait segera mengambil langkah yang konkret untuk memastikan ketersediaan BBM solar yang memadai bagi mereka. Mereka berharap agar masalah ini dapat segera terselesaikan sehingga mereka dapat kembali menjalankan aktivitas penangkapan ikan dengan lancar dan tanpa hambatan.