Pengamat mengatakan kebakaran yang merusak akan memberi tekanan pada inflasi, karena dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan perekrutan tenaga kerja. Namun, tidak cukup untuk mempengaruhi proyeksi dari sebelumnya.
“Kebakaran hutan di LA akan menjadi bencana iklim paling merusak dalam sejarah AS, di mana kebakaran besar dan nilai properti yang sekarat sangat tinggi,” kata ahli ekonom JP Morgan, Abiel Reinhart, Rabu (15/1/2025).
Reinhart mencatat kerugian akibat kebakaran ini diperkirakan sekitar seperempat triliun dolar dan melampaui kerugian yang ditimbulkan Badai Katrina. “Menurut kami dampak jangka pendek terhadap pertumbuhan PDB nasional, lapangan kerja, dan inflasi akan kecil,” katanya.
Reinhart memategorikan bahwa kebakaran akan meningkatkan harga di tingkat lokal, seperti biaya sewa, bahan bangunan, dan harga upah pekerja bangunan. Namun dampaknya pada perekonomian nasional Amerika Serikat akan terbatas.
Sebagai perbandingan, ukuran total produk domestik Amerika Serikat pada tahun 2023 hanya kurang dari 30 triliun dolar Amerika Serikat. Para ekonom Goldman Sachs juga setuju dan mengatakan bencana alam sebelumnya memberikan petunjuk tentang apa yang akan terjadi.
Kebakaran diprediksi akan mengurangi kenaikan pekerjaan di bulan Januari.
Jumlah pekerjaan yang ditawarkan mungkin akan berkurang antara 15 ribu hingga 25 ribu posisi, sebuah jumlah yang relatif kecil karena pada bulan Desember lalu Amerika Serikat menambahkan 256.000 pekerjaan. Lebih lanjut lagi, hanya sekitar 0,5 persen penduduk California yang berada di bawah tindakan evakuasi.
Para ahli ekonom Goldman Sachs juga memperkirakan kebakaran ini tidak akan meningkatkan jumlah klaim asuransi pengangguran. Ekonom Morgan Stanley menyetujui bahwa kebakaran akan mengurangi sekitar 20.000 sampai 40.000 pekerjaan yang mungkin terbentuk.
Mereka mencatat kebakaran menyebabkan tekanan inflasi yang diukur dengan indeks harga konsumen dikurangi biaya makanan dan energi kemungkinan akan meningkat empat sampai sembilan basis poin. Para ekonom dari Morgan Stanley mengatakan bahwa kenaikan harga kemungkinan akan terjadi pada barang-barang tertentu seperti mobil bekas dan baru.
