Statistik Patrick Kluivert sebagai pelatih yang fenomenal banyak dibahas setelah kemungkinan besar preminasnya menggantikan posisi Shin Tae-yong (STY) sebagai pelatih timnas Indonesia mulai berhelah. Lantas, seberapa kompeten Kluivert sebagai pelatih?
Berita mengejutkan seputar sepak bola Indonesia tiba pada Senin, 6 Januari 2025, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) resmi melucuti izin STY.
Dilakukan setelah melalui pertimbangan yang beragam.
Pengesahan skedul Tim Terbuka Indonesia (STY) mendapat kritik tajam dari sebagian besar pencinta sepak bola Tanah Air. Tidak sedikit yang kecewa dengan keputusan PSSI yang dinilai terlalu cepat dan gegabah karena dilakukan di tengah Klasifikasi Piala Dunia 2025.
Terlebih, STY masih memiliki kontrak bersama Tim Garuda hingga tahun 2027.
Tak lama setelah kabar Shin Tae-yong dipecat, berkembanglah sederet nama yang diduga akan menggantikannya sebagai pelatih timnas Indonesia, di antaranya Patrick Kluivert.
Kabar baik bagi Tim Garuda, karena akan memiliki pelatih baru. Informasi ini kemudian kuat setelah pakar transfer Eropa, Fabrizio Romano, mempublikasikan postingan di media sosialnya bahwa Kluivert akan menjadi pelatih seleksi nasional Indonesia dengan kontrak yang berlangsung selama 2 tahun.
Berkaitan dengan hal tersebut, banyak masyarakat di Tanah Air mulai penasaran dengan karier dan pengalaman Kluivert sebagai pelatih. Sebagus apa pengalaman Kluivert sebagai pelatih? Cek statistiknya berikut.
Patrick Kluivert telah mencatatkan 34 laga baik sebagai pelatih klub maupun tim nasional selama menjadi pelatih. Pencapaian tersebut relatif lebih sedikit jika dibandingkan dengan catatan Shin Tae-yong yang pernah memimpin 342 laga sebagai pelatih klub maupun tim nasional.
Patrick Kluivert memulai perkarirnya sebagai pelatih karirnya sejak tahun 2008-2010 dengan menempati posisi sebagai asisten pelatih untuk tim AZ Alkmar.
Kemudian Kluivert pernah menjadi asisten beberapa klub lain seperti NEC (2010-2011) dan Brisbane Roar (2010). Laki-laki 48 tahun ini juga beberapa kali dipercaya menjadi asisten pelatih Timnas Belanda (2012-2014) dan Kamerun (2018-2019).
Di Belanda, Kluivert pernah melatih klub liga kedua, yaitu Jong Twente (2011-2012) dan Young Ajax (2016). Di luar Belanda, ia pernah bertindak sebagai pelatih sementara tim nasional Curacao (2021) dan terakhir sebagai pelatih klub liga utama Turki, Adana Demirspor (2023).
Ketika bertindak sebagai pelatih Adana Demirspor, Kluivert mencatatkan 20 pertandingan dengan raihan 9 menang, 6 hasil imbang, dan 5 kekalahan. Prestasi persentasenya adalah 45.00%.
Dari total kepelatihannya, Kluivert punya 34 laga, baik di klub maupun tim nasional, dengan statistik 12 kemenangan, 12 kekalahan, dan 10 seri, memperlihatkan persentase kemenangan 35,29 persen.
Catatan pelatihannya jangan sampai dikatakan lulus. Selain itu, selama ia melatih klub maupun tim nasional, Patrick Kluivert belum berhasil mempersembahkan trofi apapun.
Jika melihat statistik kepelatihan Kluivert, Shin Tae-yong lebih sukses. Hal ini karena pelatih asal Korea Selatan tersebut telah memimpin 342 pertandingan baik pada klub maupun tim nasional.
Selain itu, STY juga selama kariernya sebagai pelatih berhasil mencetak 150 kemenangan, 116 kekalahan, dan 76 seri dengan persentasi kemenangannya ada di angka 43,82 persen.
Sejak tahun 2020, STY pernah mencatat prestasi menentukan bagi Tim Garuda, seperti mencapai Runner-up Piala AFF (2020), memenangkan Piagam Perunggu SEA Games (2021), mencapai Runner-up Piala AFF U23 (2023), lolos ke Piala Asia 2027, hingga mencatatkan sejarah sebagai tim yang membawa Timnas Indonesia hingga 16 Besar Piala Asia 2023 serta maju ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.