Prestasi membanggakan kembali ditorehkan Kabupaten Bengkalis, Riau, di kancah budaya internasional. Sanggar Bathin Sembilan sukses mengukir sejarah dengan menyabet tiga penghargaan utama dalam ajang Pertandingan Zapin Antarabangsa 2025 yang digelar di Melaka, Malaysia. Kemenangan gemilang ini menempatkan mereka sebagai duta seni Melayu yang layak diperhitungkan di level global.
Para seniman muda dari Bengkalis, di bawah pimpinan SPN Musrial Mustafa, tampil memukau dan mengungguli puluhan pesaing dari Malaysia, Singapura, dan Brunei. Mereka berhasil merebut posisi tertinggi sebagai Juara Johan (1) Kategori Dewasa, kategori paling prestisius dalam kompetisi tersebut.
Sanggar Bathin Sembilan juga mencatatkan prestasi tambahan lewat dua penghargaan khusus. Pertama, Gubahan Muzik Terbaik: Aransemen kreatif oleh Rido dan tim mampu menampilkan nuansa zapin yang dinamis dan autentik, menyatu apik dengan semangat tradisi Bengkalis.
Kedua, Vokal Terbaik: Penampilan vokal Farhan dan Raudhah memikat dewan juri dengan kekuatan teknis dan emosi yang mereka suguhkan di atas panggung. “Ini kemenangan seluruh masyarakat Bengkalis dan Riau. Musik ini kami persembahkan dengan hati, menjaga akar tradisi sambil memberi warna baru,” ujar Rido dengan penuh haru saat menerima penghargaan.
Ajang ini merupakan bagian puncak dari festival budaya Rentak Bertandak Antarabangsa, diselenggarakan oleh Pemerintah Negeri Melaka bersama INSWA dan Tourism Melaka. Kategori Dewasa dikenal sebagai yang paling kompetitif, dengan penilaian ketat terhadap unsur koreografi, kostum, teknik vokal, serta keaslian dan kekuatan komposisi musik.
Pencapaian Sanggar Bathin Sembilan bukan hanya soal piala, tapi juga pengakuan internasional atas kekayaan budaya Melayu dari Riau. Kemenangan ini menjadi simbol persatuan budaya serumpun dan pembuktian bahwa seni zapin masih hidup dan berkembang melampaui batas-batas negara.
Bengkalis patut berbangga. Zapin Melayu Indonesia bersinar di negeri asalnya. (Ard)