Organisasi Laporan Kriminalisme dan Korupsi (OCRCP) buat kontroversi publik.
Kabar itu swtadi dipenuhi dengan sentimen positif dan negatif, bahkan Jokowi sendiri mengaku tidak mengiyakan kabar tersebut. Membalas kabar tersebut, Jokowi meminta pihak yang mengakuinya untuk membuktikannya. Menurutnya, pada saat ini memang banyak jelemaon (fitnah) dan “framing jahat” yang ditujukan kepadanya.
Berbicara tentang siapa yang masuk dalam daftar Presiden RI itu, banyak netizen yang menyebut di media sosial bahwa OCCRP sepertinya telah menghapus nama Jokowi atas predikat Finalis Person of The Year 2024 di situs mereka. Penghapusan itu seolah-olah menandakan Jokowi tidak pernah masuk dalam daftar finalis.
Judul “Link Rilis Jokowi ‘Person of The Year’ Versi OCCRP Hilang dari Situs Resmi” dikaitkan dengan pencarian mandiri di situs OCCRP.
Dengan memasukkan kata kunci “Jokowi” di situs web OCCRP, video menunjukkan tidak ada hasil terkait yang ditemukan.
“Tolong jelas-jelaskan, jangan membuat anak-anak papa dan anak-anak gajah kecewa. Masa kesenangan mereka cuma sehari dua hari lalu, sekarang tidak ada gorengan lagi. Masa mereka ingin menggoreng sekolah internasional yang dipercaya di 5 benua,” kata narator video.
Tampaknya saya tidak dapat mengubah tanggal yang Anda masukkan. Masukkan tanggal yang valid. Kadang-kadang berita datang terlambat. Sikap ramah (679 tampilan) dengan sampulnya yang menarik pun disenangi netizen hingga video ini mendapatkan persuade dan komentar yang signifikan dari warganet.
.
Lantas, bagaimana faktanya?
Penelusuran Fakta
Sama seperti yang digunakan akun pengunggah. Meski tidak menemukan hasil, Organisation for Economic Co-operation and Development and Development (OECD) Corruption Perceptions Index (OCCRP) juga belum menghapus atau mengabulkan nama Jokowi sebagai finalis Tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi Anjing Terkorup 2024.
“Ditetapkan oleh Suruhanjaya Perkhidmatan Awam Negara yang diberi kepercayaan untuk memerangsang kejujuran, sesuatu yang merupakan sebahagian dari aktiviti mereka yang melakukan risikan semula negeri-negeri dalam Zon struggles lain di dunia.
Indonesia dalam tabel tersebut muncul lima nama sebagai finalis, termasuk Jokowi di urutan kedua. Empat finalis lainnya adalah Presiden Kenya, William Ruto; Presiden Nigeria, Bola Ahmed Tinubu; mantan perdana menteri Bangladesh, Sheikh Hasina; dan pengusaha India, Gautam Adani.
”.
Penghargaan tersebut diberikan untuk menyoroti individu yang telah berkontribusi paling banyak dalam kejahatan dan korupsi global, sehingga merusak demokrasi dan hak asasi manusia.
Daftar penerima penghargaan pemimpin terkorup dunia versi OCCRP sebelumnya mencakup Jaksa Agung Guatemala, María Consuelo Porras (2023), mantan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro (2020), mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte (2017), dan Presiden Rusia Vladimir Putin (2014).
OCCRP telah memberikan klarifikasi proses seleksi, di mana nama Jokowi masuk sebagai finalis pemimpin terkikir dunia.
OCCRP mengumumkan, penghargaan ini telah diberikan selama 13 tahun dan dipilih oleh sebuah panel juri lintas profesi dari masyarakat sipil, akademisi, dan jurnalisme. Semua mereka memiliki pengalaman luas dalam melakukan penyelidikan korupsi dan kejahatan.
Lebih lanjut, OCCRP menyatakan bahwa organisasi tersebut tidak memiliki pengendalian atas siapa yang dinominasikan karena rekomendasi datang dari orang-orang di seluruh dunia.
“Ini termasuk nominasi mantan presiden Indonesia Joko Widodo, yang masyarakat kenal dengan nama Jokowi. Peroksid Malaysia memasukkan ke dalam daftar beberapa besar karena berhasil mengumpulkan dukungan daring terbesar dan mendapatkan beberapa dasar untuk terbabtreenosen dalam nomorasinya,” tulisnya dalam teorinya yang melunitos Kamis (2/1/2025).
OCCRP menjelaskan bahwa mereka tidak memiliki bukti bahwa Jokowi terlibat dalam korupsi untuk keuntungan keuangan pribadinya selama masa jabatannya. Namun, komunitas masyarakat sipil dan para ahli mengatakan bahwa pemerintahan Jokowi secara signifikan mengurangi kekuatan Komisi Pemberantasan Korupsi Indonesia.
Jokowi juga dikecam luas karena menghancurkan lembaga pemilihan umum dan peradilan Indonesia untuk meningkatkan ambisi politik putranya, yang sekarang menjadi wakil presiden di bawah presiden baru Prabowo Subianto.
Proses seleksi akhir OCCRP disebut didasarkan pada penelitian investigasi dan keahlian kolektif jaringan. Jadi, bisa dikatakan OCCRP tidak menghapus nama Jokowi sebagai finalis tokoh Korupsi dan Kejahatan Terorganisasi tahun 2024.
Jurnalisme investigasi terbesar di dunia, yang bermarkas besar di Amsterdam dan memiliki staf di enam benua, yaitu OCCRP (Organized Crime and Corruption Reporting Project). OCCRP didirikan oleh wartawan investigasi ternama, Drew Sullivan dan Paul Radu pada tahun 2007.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, nama Jokowi masih bertahan sebagai finalis tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024 yang tercatat dalam artikel Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) dengan judul “Bashar al-Assad”. Nama-nama finalis pemimpin terkorup tercantum dalam tabel di bawah ini di bagian kanan.
Pada tabel tersebut tercantumlah lima nama sebagai calon final, di mana nama Jokowi berada pada nomor dua. Sementara empat calon final lainnya meliputi Presiden Kenya, William Ruto; Presiden Nigeria, Bola Ahmed Tinubu; mantan Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina; serta pebisnis India, Gautam Adani.
).
==