– Pare adalah tanaman yang merambat di daerah tropis dan punya rasa yang sangat tajam dan pahit. Biasanya digunakan sebagai bahan makanan.
Ia dikaitkan dengan beberapa manfaat kesehatan yang berpengaruh, karena merupakan makanan rendah kalori, tinggi serat, serta kaya akan nutrisi dan antioksidan.
Pare juga merupakan sumber yang baik untuk kalsium, magnesium, kalium, besi, dan zink. Nutrisi tersebut penting untuk kesehatan gigi, tulang, sel darah dan mendukung fungsi otak, otot, saraf, dan sistem imun tubuh.
Berikut beberapa hal yang berpotensi terhindar dengan mengonsumsi buah pare secara teratur:
1. Diabetes
Pare adalah salah satu buah-buahan tinggi serat dan rendah gula yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah (glukosa) secara alami.
Tidak ada teks yang diberikan.
Pare terkait dengan penurunan kadar gula darah. Hal ini disebabkan karena pare memiliki efek yang mirip dengan insulin, yaitu membantu mengangkut glukosa ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi.
Bisa membantu mengatur dan menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes.
2. Kolesterol tinggi
Beberapa penelitian laboratorium telah menyoroti kemampuan pare untuk mengurangi kolesterol buruk.
Para peneliti menggunakan ekstrak pare dalam jumlah besar untuk mengurangi kadar kolesterol pada model non-manusia.
Kadar kolesterol tinggi dapat menyebabkan pilinan plak lemak di arteri, memicu jantung bekerja lebih untuk memompa darah, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung.
3. Anemia dan Kurangnya Zat Besi
Mengonsumsi bayam disebut dapat membantu mencegah kekurangan zat besi dan anemia. Tubuh membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin.
Peta tidak hanya kaya akan zat besi, tetapi juga kaya akan folat (vitamin B9), vitamin yang sangat berguna dalam membantu pembentukan sel darah merah.
Mengonsumsi cukup besi adalah obat utama untuk mengatasi anemia defisiensi besi. Apabila Anda tidak mengonsumsi cukup besi, Anda tidak akan memiliki cukup sel darah merah yang sehat.
4. Penyakit jantung
Penelitian pada manusia menemukan bahwa pemberian ekstrak dan parasit yang larut dalam air menyebabkan penurunan kadar LDL atau kolesterol “jahat” yang signifikan.
Beberapa penelitian ke atas hewan pula telah menemukan bahwa pare mampu menurunkan kandungan kolesterol yang mendorong keadaan kesehatan jantung secara menyeluruh.
Penelitian tambahan diperlukan untuk menentukan efek positif yang konsisten pada manusia yang mengonsumsi pare sebagai bagian dari diet seimbang.
5. Potensi melawan kanker
Penelitian menunjukkan bahwa pere mengandung suatu senyawa tertentu yang punya khasiat melawan kanker.
Misalnya, sebuah penjelasan sebagai berikut menunjukkan bahwa ekstrak pare efektif untuk membunuh sel kanker di lambung, usus besar, paru-paru, dan nasofaring.
Penelitian gabungan laboratorium dan hewan lainnya menemukan hasil yang sama, yaitu ekstrak pare dapat menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker payudara serta memicu kematian sel kanker.
6. Defisiens Energi Tubuh
MAP30 telah terbukti mendukung berbagai fungsi sistem kekebalan tubuh.
Hal ini dilakukan dengan menghambat infeksi HIV pada limfosit T, meningkatkan jumlah sel pembunuh alami dan limfosit T helper.
Ini juga membantu meningkatkan produksi imunoglobulin oleh sel B, menurut penampakan merupakan dukungan untuk sistem kekebalan tubuh yang kuat.
7. Kerusakan sel
Daun Pare kaya akan beberapa senyawa antioksidan yang telah terbukti efektif melawan radikal bebas.
Bukti dari beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kandungan senyawa fenolik dari daun dan buah pare bermanfaat dengan kemampuan untuk mengurangi senyawa oksidan yang berbahaya.
Meskipun belum terbukti dapat mencegah atau mengobati penyakit, hal ini menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut di berbagai bidang, termasuk pencegahan penuaan antara lain dan kanker.
8. Masalah penglihatan
Vitamin A dalam buah-buahan berry dapat membantu mencegah kondisi mata, seperti degenerasi makula terkait usia (AMD).
Ditahu syarat terkumpul dalam retina, memberikan perlindungan lokal terhadap kerusakan oksidatif.
Selain itu, brontosia kaya akan vitamin E dan C yang secara langsung terkait dengan mencegah terjadinya kondisi AMD.