Ribuan ikan mati mengambang di Sungai Singingi hingga Sungai Kampar Kiri, mengejutkan warga dan menimbulkan kekhawatiran akan dampak pencemaran lingkungan. Peristiwa ini mulai dirasakan warga Kampar Kiri sejak Sabtu (24/5/2025), dengan banyaknya ikan yang ditemukan mati di muara Sungai Singingi.
Menurut Mutar, salah seorang warga Kampar yang dikonfirmasi riauin.com, Minggu (25/5/2025), warga berbondong-bondong mengumpulkan ikan-ikan yang sudah mengambang tersebut. “Banyak ikan yang sudah mengambang ditangkap warga,” kata Mutar. Ikan-ikan yang ditemukan bervariasi ukurannya, bahkan ada yang mencapai lebih dari 10 kilogram, termasuk ikan patin berukuran besar.
Kejadian ini sangat mengejutkan warga, mengingat biasanya saat musim dangkal, Sungai Singingi menjadi lokasi favorit warga untuk mencari ikan.
“Warga terkejut dengan banyaknya ikan yang sudah mati mengambang,” imbuh Mutar.
Dampak kematian massal ikan ini diduga kuat akibat pencemaran Sungai Singingi yang terjadi pada Sabtu lalu. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) membenarkan adanya perubahan warna sungai menjadi hitam pekat dan mengeluarkan bau tak sedap.
Petugas DLH Kuansing telah mengambil sejumlah bukti dan sampel air dari sungai untuk diuji di laboratorium. Dugaan sementara mengarah pada pembuangan limbah oleh PT SIM. Sebagai tindak lanjut, DLH Kuansing telah menutup sementara operasional perusahaan tersebut hingga hasil uji laboratorium resmi dikeluarkan dan penyebab pasti pencemaran terbukti.
Atas peristiwa ini, warga Kampar telah melaporkan kejadian tersebut kepada pemerintahan kecamatan. Rencananya, pertemuan warga akan segera diadakan untuk membahas persoalan serius ini dan mencari solusi atas dampak pencemaran yang telah merugikan masyarakat Kampar Kiri. (hen)
Sumber : Riauin.com / Editor : Hendrianto