Provinsi Riau terus memimpin pencapaian realisasi investasi di Pulau Sumatera, tidak hanya pada tahun 2024 tetapi juga sejak 2020. Di tingkat nasional, pada tahun 2024, Riau menempati peringkat keenam. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Riau, Helmi, menyatakan, “Kami mencatatkan peningkatan sebesar 12,53 persen pada tahun 2024 dibandingkan dengan 2023. Realisasi investasi terus menunjukkan tren positif tiap tahunnya. Di Sumatera, Riau tetap berada di posisi pertama dalam empat tahun berturut-turut. Sedangkan di tingkat nasional, Riau berada di peringkat 6 pada 2024.”
Sejak 2020, pencapaian investasi di Riau terus mengalami kemajuan. Pada 2020, realisasi investasi mencapai Rp49,64 triliun, melampaui target sebesar Rp40,81 triliun, dengan sektor konstruksi sebagai yang dominan senilai Rp10,7 triliun. Pada periode ini, Riau berhasil menyerap 123.126 tenaga kerja.
Pada 2021, investasi yang terrealiasi mencapai Rp53,05 triliun, lebih tinggi dari target Rp49,10 triliun, dengan sektor industri kertas dan percetakan mendominasi senilai Rp11,1 triliun, serta menyerap 61.195 tenaga kerja. Pada tahun tersebut, Riau berhasil menyerap 61.195 tenaga kerja.
Nilai investasi tercatat Rp82,50 triliun pada tahun 2022, jauh melampaui target Rp60,48 triliun, dengan sektor listrik, gas, dan air menjadi yang terbesar, mencapai Rp20,8 triliun. Pada 2023, meskipun target investasi sebesar Rp90,00 triliun tidak tercapai, nilai yang terjangkau mencapai Rp78,47 triliun dengan sektor kehutanan sebagai yang dominan. Riau juga berhasil menyerap 65.189 tenaga kerja.
Tahun 2024, nilai investasi di Riau tercatat Rp88,30 triliun, meskipun sedikit di bawah target awal Rp106,07 triliun. Sektor kehutanan tetap menjadi sektor dominan, dengan serapan tenaga kerja mencapai 97.201 orang. Helmi menutup dengan mengatakan, “Walaupun tidak selalu mencapai target, terus meningkatnya nilai investasi di Riau menunjukkan bahwa provinsi ini tetap menjadi tujuan utama bagi investor. Salah satu dampak positif yang bisa dirasakan adalah meningkatnya serapan tenaga kerja.”