Kebakaran lahan di Sumatera meningkat pada Selasa (13/5/2025) sore, dengan jumlah hotspot yang bertambah. Data dari BMKG Stasiun Pekanbaru menunjukkan adanya lonjakan dari 15 hotspot di pagi hari menjadi 23 titik di sore hari. Provinsi Riau mencatat peningkatan paling signifikan, dari satu titik pada pagi hari menjadi 10 titik pada sore harinya—menjadikannya wilayah dengan jumlah hotspot terbanyak di Sumatera saat ini.
Prakirawan BMKG Pekanbaru, Bella R. Adelia, mengungkapkan bahwa lonjakan tersebut cukup signifikan. Titik panas yang muncul di Pelalawan pagi tadi mulai menyebar ke berbagai daerah. Berdasarkan data dari BMKG yang dikutip dari TribunPekanbaru, distribusi hotspot di Riau mencakup Kota Dumai (3 titik), Pelalawan (1), Siak (2), dan Indragiri Hulu (4).
Selain Riau, peningkatan titik panas juga terjadi di wilayah lain di Sumatera. Sumatera Barat mencatat 9 titik, Jambi 3 titik, dan Sumatera Utara 1 titik. BMKG melaporkan bahwa kondisi jarak pandang hingga pukul 16.00 WIB masih dalam batas aman, yaitu 10 km di Pekanbaru dan Pelalawan, 9 km di Tambang, serta 6 km di Rengat.
BMKG mengingatkan masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi karhutla yang bisa meningkat sewaktu-waktu.aktivitas kebakaran lahan di Sumatera menunjukkan tren meningkat pada Selasa (13/5/2025) sore, ditandai dengan bertambahnya jumlah titik panas atau hotspot. Menurut BMKG Stasiun Pekanbaru, Provinsi Riau mencatat kenaikan paling tajam, dari hanya satu titik pada pagi hari menjadi 10 titik pada sore harinya—menjadikannya wilayah dengan jumlah hotspot terbanyak di Sumatera hari ini.
Dengan adanya peningkatan aktivitas kebakaran lahan, BMKG mendorong masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membuka lahan dengan cara membakar. Meskipun kondisi jarak pandang masih dalam batas aman, namun potensi karhutla dapat meningkat kapan saja.