Gubernur Riau, Abdul Wahid, bertemu dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu’ti, di Jakarta pada Rabu (7/5/2025). Dalam pertemuan tersebut, Gubernur menyampaikan permintaan agar pemerintah pusat segera mempercepat revitalisasi sekolah-sekolah yang kondisi bangunannya sudah sangat mengkhawatirkan, terutama di daerah-daerah terpencil.
Abdul Wahid mengungkapkan bahwa banyak sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan sekolah luar biasa (SLB) di Provinsi Riau berada dalam kondisi tidak layak pakai. “Keterbatasan anggaran daerah membuat kami kesulitan memperbaiki seluruh sekolah yang rusak. Oleh karena itu, kami mengusulkan dukungan pusat untuk merenovasi 32 SMA, 35 SMK, dan satu SLB,” ungkapnya.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, sejumlah kepala daerah dari kabupaten dan kota se-Riau, yang juga mengungkapkan permasalahan serupa terkait infrastruktur pendidikan di wilayah mereka masing-masing.
Menurut Abdul Mu’ti, pada tahun 2025, Kemendikdasmen menargetkan renovasi terhadap lebih dari 11.000 sekolah yang mengalami kerusakan ringan hingga berat. “Saat ini tercatat lebih dari 100 ribu sekolah yang memerlukan perbaikan fisik. Jika melihat kecepatan renovasi saat ini, dibutuhkan waktu sekitar satu dekade untuk menyelesaikannya,” ujarnya.
Abdul Mu’ti menambahkan bahwa sebelumnya, tanggung jawab perbaikan infrastruktur sekolah ada di bawah Kementerian PUPR. Namun, mulai tahun ini, tugas tersebut telah dialihkan ke Kemendikdasmen.
“Pemetaan sekolah yang membutuhkan bantuan akan segera dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat kerusakan dan urgensinya. Sekolah negeri maupun swasta akan masuk dalam daftar prioritas, khususnya yang mengalami kerusakan berat,” pungkasnya. (Nab)