Berikut adalah novel karya Afriki Afra yang pertama kali saya membacanya. Saya membacanya pada tahun 2023, jadi agak terlambat karena novel ini sudah diterbitkan sejak 2008. Judul De Winst ternyata diambil dari nama sebuah pabrik gula yang menjadi latar tempat dalam novel ini, Pabrik Gula De Winst.
Judul: De Winst
Penulis: Afifah Afra
Editor: Khalatu Zahya
Setting: UDInurCHE
Ilustrasi: UDInur-Andhi-NasPur
Desain sampul: Andhi Rasydan
Cetakan pertama: Januari 2008
Penerbit: Afra Publishing
Tebal: 336 halaman; 20,5 cm
ISBN: 978-979-1397-26-1
Novel yang terdiri dari 22 bab dan diakhiri dengan sebuah epilog ini menceritakan tentang kembalinya Raden Mas Rangga Puruhita Suryanegara, putra dari Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Suryanegara, seorang pangeran di kraton Surakarta, Solo.
Saya menerjemahkan seorang lulusan Universitas Leiden di Belanda yang telah menamatkan pendidikannya dengan gelar Sarjana Ekonomi. Pangeran Haryo berharap pembacaan Rangga efektif dalam menyebabkan perubahan pada struktur manajemen pabrik gula dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mayoritas adalah pekerja pabrik gula. Gaji pekerja pabrik gula yang hanya 30-45 sen per hari berarti seolah tidak menganggap pekerjanya sendiri sebagai pekerja warga negara, melainkan budak penjajahan.
Berp<|reserved_special_token_227|> guys tanggal tahun 1930s, cerita dipenuhi dengan aroma dari masa penjajahan. Meskipun ada beberapa keluarga bangsawan yang mendapatkan pendidikan tinggi, mereka masih diributkan oleh masyarakat sekitar.
Di dalam negeri tetap di dalam negeri … tidak akan menjadi lebih dari itu!
Kalimat ini menunjukkan perbandingan Elo dari peringkat renang fantasi di internet gaming dalam persaingan dua negara.
Meski saat di Leiden, Rangga bukanlah anggota aktif di Indonesische Vereniging bersama Hatta (Moch. Hatta), Nazier Pamuntjak, Achmad Subarjo, dan Gatot. Namun, sejak mendaratkan kaki kembali di bumi yang kaya rempah, nasionalisme Rangga tak terkalahkan dan mengejarnya dengan kekuatan yang kuat.
Konflik dalam cerita juga digambarkan dengan proses perjodohan Rangga dengan Rara Sekar Prembayun. Di satu sisi, hati Rangga tertarik pada sosok Everdine Kareen Spinoza, seorang pengacara lulusan Fakultas Hukum Universiteit Rotterdam, yang belumlah dia temui dalam perjalanan pulang dari Belanda.
Cerita berlatar sejarah yang ditambahkan dengan romansa cinta ini cukup menarik. Dipaparkan juga kisah perjuangan dimana orang-orang yang menuntut kemerdekaan harus siap berhadapan dengan kolonial. Yang paling takut adalah diusir para aktivis kemerdekaan ke Boven, Digul.
Persaingan antara Rangga dengan Jan Thijsse yang penuh aspek strategis mendominasi alur cerita. Keputusan sulit yang dihadapi Rangga ketika harus berada di bawah komando Jan Thijsse dalam mengelola pabrik gula. Di sebalik itu, Rangga ingin meningkatkan kesejahteraan warga pribumi dengan membuka lapangan pekerjaan dalam industri batik dan tekstil. Namun, langkahnya terhambat oleh isu politik dan dianggap mengancam kekuasaan Ratu Belanda. Dalam sejarah pahlawan, selalu ada kekalahan yang disebabkan oleh pengkhianatan bangsa sendiri. Hal itu pun dialami oleh Rangga.
Kalimat yang menjadi favorit:
… Rama mengutus kamu pergi ke Netherlands untuk menuntut ilmu di sana. Dan dengan ilmu yang didapatkan, kamu harus bisa membangun kembali kehormatan bangsa yang telah dirundung kemelut.
Novel ini direkomendasikan untuk dibaca sejak usia remaja, agar kita tidak mudah digerakkan oleh isu yang memecah belah persatuan bangsa. Dari novel ini kita bisa memahami bahwa pendidikan sangat penting agar kita tidak dianggap bangsa yang bodoh dan terbelakang. Dari novel ini juga memiliki gambaran bagaimana sulitnya meraih dan menikmati makna sebuah kemerdekaan.