Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Dr. Saidul Amin, MA, mengajak mahasiswa untuk memiliki cita-cita besar dan menjadi solusi atas tantangan zaman. Hal ini disampaikan dalam kajian rutin Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) sebagai upaya memperkuat nilai-nilai keislaman dan ideologi Muhammadiyah di kalangan mahasiswa pada Jumat (11/07/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Saidul Amin menekankan pentingnya penguasaan Bahasa Inggris, Bahasa Arab, serta kemampuan komunikasi nonverbal bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FSI). “Mahasiswa FSI harus menguasai bahasa asing dan mampu membuat kegiatan yang solutif serta relevan dengan kebutuhan zaman. Jadilah bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah,” tegasnya.

Selain itu, Rektor UMRI juga memberikan pandangan mengenai tipologi manusia berdasarkan cara berpikir. Menurutnya, manusia harus berpikir lebih jauh agar dapat memberi manfaat, berdakwah lintas negara, dan menjadi pelaku awal, bukan pengikut terakhir.

Dekan FSI, Dr. Santoso, SE, MM, menyatakan bahwa kajian AIK merupakan bagian dari program pembinaan ideologis dan spiritual mahasiswa. Kegiatan ini diprioritaskan bagi mahasiswa penerima beasiswa pada tahap awal karena keterbatasan ruang dan kapasitas tempat.

Program unggulan FSI, yaitu Bina Karya Cipta Mahasiswa (BKC), juga menjadi fokus Dekan FSI dalam menekankan pentingnya pengembangan kreativitas mahasiswa. Melalui program ini, mahasiswa difasilitasi untuk menghasilkan karya produktif dan inovatif, seperti Muslim Fair yang telah diselenggarakan pada skala internasional.

Dekan FSI berharap dengan pengembangan BKC yang lebih luas, potensi mahasiswa penerima beasiswa dapat terus ditingkatkan hingga mampu menorehkan prestasi di tingkat global. Ini menjadi salah satu upaya untuk membangun daya saing mahasiswa melalui bahasa, etika, dan kreativitas.