–
Profil Fifi Aleyda Yahya
Fifi Aleyda Yahya lahir di Jakarta pada tanggal 1 April 1973. Ia adalah anak pertama dari seorang diplomat, Syamsuddin Yahya, S.E., dan Andi Mutiara. Ketika kecil, Fifi pernah tinggal selama empat tahun di Kuwait. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan dasarnya di Jakarta dan India, sampai ia menyelesaikan sekolah menengah atas di Delhi.
Fifi kemudian menempuh kuliah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti pada tahun 1990 dengan mengambil program Manajemen. Pada saat kuliah, ia mulai bekerja sebagai tukang penterjemah untuk universitas asing seperti Griffith University dan New South Wales University. Ia juga aktif sebagai konsultan pendidikan untuk Program Pengembangan Internasional dan beberapa institusi di Australia.
Pada tahun 1994, Fifi menjadi Liaison Officer (LO) ketika Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) berlangsung di Indonesia. Tahun berikutnya, ia mewakili Indonesia sebagai petugas informasi dalam pameran teknologi di Hannover, Jerman. Pada tahun 1995, Fifi juga berhasil meraih gelar “None Jakarta”.
Ia juga menjabat sebagai Wakil Presiden Komunikasi Korporat Metro TV dan Grup Media.
Fifi menikah dengan Rivolinggo Pamudji pada bulan November 1999. Mereka telah dikaruniai dua orang anak, perempuan dan laki-laki. Setelah pelantikan, Rivo mengungkapkan rasa bangganya terhadap istri-nya. “Membuka lembaran baru di tahun yang baru. Mohon doa agar amanah dan selalu mendapatkan bimbingan serta petunjuk Allah di setiap langkah. Senang sekali denganmu, @fifialeydayahya,” tulisnya di media sosial Instagramnya.
Tugas Fifi Aleyda Yahya sebagai Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media adalah melakukan komunikasi publik yang efektif dengan masyarakat terkait perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan negara.
Direktorat Jenderal yang dipimpin oleh Fifi Aleyda Yahya adalah yang bertugas untuk menyusun serta melaksanakan kebijakan di bidang komunikasi publik dan media. Ia pun bertanggung jawab atas penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria terkait, serta memberikan bimbingan teknis dan pengawasan kepada pihak sudah ditunjuk.
Direktorat ini juga bertugas melakukan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan terkait komunikasi publik dan media. Tugas lainnya adalah mengelola administrasi internal Direktorat Jenderal serta melaksanakan tugas-tugas tambahan yang diberikan oleh Menteri sesuai kebutuhan.
Menugaskan Fifi untuk mengoptimalkan komunikasi publik, menjadi efektif, transparan, dan kredibel. “Kepada Ibu Direktur Jenderal Komunikasi dan Informasi, untuk memastikan komunikasi publik ini perlu efektif, transparan, dan kredibel,” tegas Meutya pada saat pelantikan, menurut Antara.
“Diperlukan pertautan yang kuat kerja sama dengan media massa sebagai mitra strategis kita agar dapat berkomunikasi efektif dengan publik secara pemerintahan,” ujar Meutya.
Departemen Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berubah menjadi Departemen Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029 pada rezim Presiden Prabowo-Gibran. Pada masa lalu, direktorat jenderal tersebut bernama Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) dan pernah dipimpin oleh Prabu Revolusi sebelum diangkat jadi tiket oleh Meutya Hafid pada akhir November 2024.
ANTARA