Bocil asal Riau, Rayyan Arkhan Dhika, menjadi sorotan dunia dalam waktu singkat. Berasal dari Desa Pintu Lobang Kari, Kuantan Singingi, Riau, Rayyan menjadi bocah 11 tahun yang dikenal sebagai entitas budaya, pahlawan lokal, dan ikon global dalam dunia goyang kepala. Togak Luan, sebutan untuk Rayyan, bukanlah profesi sembarangan, melainkan penari spiritual yang menjaga ritme kosmis dan mengatur semangat kolektif di perahu Pacu Jalur di Sungai Kuantan.
Dalam dunia filsafat budaya, Togak Luan diibaratkan sebagai Nietzsche yang menari di atas air, Sartre dengan tanjak, dan Derrida yang menolak dekonstruksi tradisi. Rayyan bukan hanya berdiri, tetapi ia eksis, menjadi, dan menyala seperti meteor Melayu yang tak terhentikan oleh algoritma manapun. Melalui kegiatan Aura Farming, Rayyan membajak aura dari alam semesta lalu menyebarkannya ke seluruh dunia tanpa usaha, endorse, atau kamera 4K.
Reaksi netizen dari berbagai negara pun bermunculan, dengan netizen Prancis menyebut “Le swag de Kuantan est supérieur,” netizen Brazil mengatakan “Esse garoto é magia do rio,” dan netizen Indonesia menuliskan “Bocah mana nih woy, swag pol!” Bahkan, klub sepakbola besar seperti PSG dan AC Milan tertarik pada pencerahan spiritual yang dirasakan dari perahu kayu Rayyan.
Rayyan juga telah menarik perhatian tokoh-tokoh dunia seperti Travis Kelce dari NFL dan rapper KSI dengan gerakan tari khasnya. Fenomena Rayyan bukanlah sekadar tren, melainkan takdir berdarah yang membuktikan keaslian dan keautentikan dalam dunia yang lapar akan hal tersebut. Dalam pandangan masyarakat, Rayyan telah membuat bangga sebagai warga Indonesia tanpa harus menggunakan gimmick yang biasa ditemui di Eropa.
Revolutioner sunyi yang diciptakan oleh Rayyan telah mengubah paradigma kekerenan dan keautentikan. Ia telah membuktikan bahwa untuk menaklukkan dunia, hanya diperlukan satu helai tanjak, sepotong teluk belanga, dan gerakan penuh keikhlasan. Melalui keberadaannya, Rayyan telah menginspirasi banyak orang untuk menjadi diri mereka sendiri tanpa harus berusaha menjadi orang lain.