Pacu Jalur di Kuantan Singingi, Riau, kembali menjadi sorotan dunia berkat aksi menawan seorang penari cilik di atas perahu. Rayyan Arkan Dikha, bocah 11 tahun yang akrab disapa Dikha, berhasil mencuri perhatian dengan aksinya yang viral, membuat keluarganya merasa bangga. Ibu Dikha, Rani Ridawati (36), mengungkapkan rasa senang dan bangganya atas kesuksesan anaknya yang sekarang menjadi pusat perhatian publik. Dikha, yang telah menari di Pacu Jalur sejak tiga tahun lalu, kini dikenal dengan julukan “Aura Farming” karena vibes positif yang dipancarkannya di atas jalur.

Ayah Dikha, Jufriono (40), ternyata juga seorang atlet Pacu Jalur dari jalur yang sama, sehingga tak heran jika bakat menari Dikha tak main-main. Dikha belajar menari secara otodidak saat bergabung dalam Pacu Jalur, dan meskipun awalnya mengalami kesulitan, kini ia telah terbiasa dengan tantangan berdiri di ujung jalur yang sempit dan licin. Meski menjadi superstar dadakan, Dikha tetap menjalani kehidupan normal sebagai bocah biasa yang tinggal dan sekolah di SD 013 Desa Pintu Gobang, Kari, Kuantan Singingi.

Aksi Dikha di Pacu Jalur tidak hanya memukau masyarakat lokal, namun juga menarik perhatian public figure seperti Wakil Presiden Indonesia, Gibran Rakabuming, serta klub sepak bola ternama seperti PSG dan AC Milan. Meskipun merasa senang dengan viralnya aksinya, Dikha tetap merendahkan diri dan menganggap menari di atas jalur sebagai hal yang biasa baginya. Meski memiliki cita-cita menjadi atlet Pacu Jalur, Dikha juga bercita-cita menjadi prajurit TNI kelak.

Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat, menyambut baik fenomena viralnya Pacu Jalur dan menganggapnya sebagai simbol kebanggaan masyarakat Kuansing. Dia menekankan bahwa Pacu Jalur merupakan Warisan Budaya Takbenda yang diakui secara nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Roni optimis bahwa viralnya Pacu Jalur akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Riau dan Kuantan Singingi, serta menumbuhkan kebanggaan masyarakat lokal terhadap budayanya sendiri.