SURABAYA – Film Eva: Pendakian Terakhir secara resmi rilis di bioskop pada hari 16 Januari 2025. Film horor tersebut mendapat sambutan hangat dari penonton.
Dua hari setelah perilisannya, film tersebut mendapatkan rating tertinggi di bioskop, mengalahkan film-film Hollywood lainnya yang tayang pada periode yang sama.
Film tersebut menerima penilaian 7,3 versi Cinepoint dalam waktu dua hari penayangan, yaitu 16 dan 17 Januari 2025. Film yang digerakkan oleh kisah nyata di Makassar, Sulawesi Selatan itu mengalahkan film-film Hollywood seperti Wolf Man, The Prosecutor, Den of Thieves 2: Pantera, serta 1 Million Followers.
Dan itu bukanlah saja, Eva: Pendakian Terakhir juga mencatat peningkatan penonton tertinggi pada hari kedua tayangannya dengan peningkatan 46 persen, sementara penonton film lain mengalami penurunan.
Cinepoint adalah aplikasi yang memberikan peringkat dan data box office film di Indonesia. Dengan menggunakan survei keluar bioskop, Cinepoint merekam reaksi penonton secara real-time. Peringkat Cinepoint Flash sering kali dijadikan indikator asupan film di bioskop.
Salah satu penonton asal Tanjungsari, Hadi Hariwangi dari Surabaya, memberikan penghargaan kepada Eva: Pendakian Terakhir. Menurutnya, film itu berhasil menggabungkan drama, tragedi, dan unsur horor dengan sangat baik.
Film ini memadukan drama, tragedi, dan petunjuk horor yang sangat lengkap.rencana untuk masuk ke dalam daftar prioritas orang-orang yang menggemari film horor.
Cintia Sari, warga Rungkut, Surabaya, menyampaikan pendapatnya yang sama. Menurutnya, film itu mampu mengaduk emosi penonton dengan drama yang intens dan diiringi adegan-adegan menegangkan.
“Saya tertarik menonton Eva karena terinspirasi dari kisah nyata. Di filmnya sungguh terasa ketegangan ber currencies adegan-adegan yang membuat deg-degan, gara-gara melanggar pantangan di gunung sampai harus membayar konsekuensi yang berat,” ujarnya.
Eksekutif Produser, Anwar A. Mattawape, menyampaikan rasa terima kasih atas responses positif penonton terhadap Eva: Pendakian Terakhir. Ia berharap responses positif ini terus berlanjut.
“Tentu kami gembira ketika penonton benar-benar puas dan terhibur. Sebenarnya dari awal kami ingin film ini tak hanya menawarkan adegan-adegan horor, tapi juga menyampaikan pesan penting, yaitu menjaga lingkungan dan menghormati budaya serta kearifan lokal setempat. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” kata Anwar dalam keterangan tertulis.
Sebagai penghargaan atas kehadiran, pihak produksi mengadakan giveaway spesial. Penonton diundang untuk mengunggah foto di Instagram dengan mengenakan pakaian pendaki sambil memegang tiket bioskop. Foto tersebut harus dideskripsikan ke akun Instagram @tckreasi.ent dan @cvs.id.
Kami berharap penonton lebih langsung menyadari nilai-nilai dalam film ini. Untuk periode pertama, ada hadiah Rp50 juta untuk 50 pemenang yang akan diundi. Challenge ini akan berlangsung dalam beberapa periode, menunggu sudah tahu apa lagi yang menarik untuk disimak,” ujar Anwar.