Raline Shah, staf khusus Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, baru-baru ini membagikan momen menghadiri acara brand tas mewah Louis Vuitton di Singapura. Unggahan tersebut menimbulkan berbagai respons dari warganet, termasuk kritik terkait penggunaan uang negara dan ketidaksesuaian jabatannya.
Akun media sosial @ai. menuliskan, "Gak nyangka, klo rakyat yg bayarin bwt bikin konten beginian… Emangnya nganggur di Komdigi?" Sementara, @med menambahkan harapannya agar Raline lebih fokus pada konten informatif terkait kemitraan global dan edukasi digital.
Raline memberikan tanggapan terhadap kritik tersebut dengan menjelaskan bahwa pekerjaan utamanya sebagai artis adalah sumber penghasilan utama. Menghadiri acara brand tersebut merupakan bagian dari pekerjaan sebagai artis, bukan sebagai stafsus Komdigi.
Raline menegaskan bahwa jabatannya sebagai stafsus bukanlah setara dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan dia tidak melakukan korupsi melalui jabatannya. "Aku masih memiliki pekerjaan utama (sebagai artis) sebagai sumber penghasilan utama. Aku tidak meninggalkannya. Stafsus bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Ini adalah kontribusi selain pekerjaan profesionalku," jelas Raline.
Menyikapi masukan dari warganet, Raline berjanji untuk mulai mengunggah informasi terkait Komdigi jika sudah ada kesepakatan lebih lanjut. "Terima kasih atas masukannya. Minggu depan, semoga aku dan Komdigi bisa menemukan kesepakatan soal penggunaan media sosial milikku," tutupnya.
Raline Shah resmi dilantik sebagai stafsus Menteri Komunikasi dan Digital pada 13 Januari 2025, dengan tugas di bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital. Terpilihnya Raline sebagai stafsus mengejutkan publik, mengingat latar belakangnya sebagai aktris terkenal di Indonesia. Hal ini menimbulkan keraguan dan pertanyaan di kalangan masyarakat terkait pemilihan Raline sebagai stafsus.