Organisasi sepak bola Indonesia, yaitu PSSI, sekarang sedang dalam proses naturalisasi beberapa pemain keturunan di Eropa. Beberapa di antaranya akan masuk ke dalam skuad yang dipimpin oleh Patrick Kluivert untuk lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 dari Zona Asia.
Beberapa nama itu adalah Mitchel Bakker, Ole Romeny, dan Jairo Riedewald yang bertindak sebagai pemain dengan peran berbeda. Bakker berperan sebagai bek, Ole Romeny sebagai penyerang, dan Jairo memainkan peran gelandang.
Jairo Riedewald sekarang melanjutkan karirnya di liga primadona Belgia, Royal Antwerp, sementara sepupunya Ole Romeny bergabung dengan klub Championship Inggris, Oxford United.
Mitchel Bakker saat ini bermain untuk klub Ligue 1 Perancis, LOSC Lille, pada musim ini. Ia bergabung pada 30 Agustus untu menjadi pemain pinjaman hingga akhir musim dari Atalanta, peserta Serie A Italia.
Mitchel Bakker memeran opsi utama sebagai bek kiri di klub yang dipilih, serta memiliki kemampuan yang memadai dengan kaki kiri istimewa sehingga prospek posisinya di posisi kiri cukup baik.
Kehadiran Mitchel Bakker jika sudah resmi menjadi Warga Negara Indonesia akan menambah keretakan dalam persaingan bek kiri Timnas Indonesia yang dihuni beberapa pemain penduduk asing.
Sehari ini, tim nasional Indonesia saat ini telah memiliki beberapa pemain di posisi bek kiri, seperti Calvin Verdonk, Shayne Pattynama, Nathan Tjoe-A-On, dan Pratama Arhan.
Lalu, apa yang membuat Patrick Kluivert dan PSSI tertarik mempertimbangkan candidature WNI Mitchel Bakker meskipun ada beberapa pemain Warga Negara Indonesia yang sudah bersaing di Eropa di posisi yang sama.
-
Cetak Gol Skema Openplay
Mitchel Bakker sekarang bermain di Ligue 1 Prancis dan UEFA Champions League dengan bergabung dengan LOSC Lille. Bermain sebagai bek kiri, ia telah menunjukkan kemampuan tranisi yang baik dari pertahanan hingga serangan.
Walaupun berperan sebagai pemain bertahan, bek tinggi 189 cm itu terdaftar 3 kali mencatatkan gol dari 15 penampilannya bersama Lille pada dua turnamen musim ini. Sebanyak tiga golnya dicetak dalam skema permainan terbuka atau openplay.
Seperti terlihat ketika melawan SK Strum Graz di Liga Champions, Minggu (12/1), melalui gaya permainan dari sayap melibatkan bola yang lepas dari rekannya. Kemudian golnya membuat skema permainan terbuka dari sayap hasil passing dari Benjamin Andre ketika melawan Nice di Ligue 1.
Langkah terakhir adalah skema serangan balik gol saat melawan Toulouse FC melalui umpan cepat dari Ayyoub Bouaaddi yang dimanfaatkan dengan kecepatan Bakker.
-
Jam Terbang Tinggi
Mitchel Bakker, walaupun baru berusia 24 tahun, namun pengalamannya sangat luas di Eropa. Totalnya memiliki 16.999 menit melakukan berbagai pertandingan di turnamen nasional maupun internasional.
Bakker bermain di ajang nasional atau domestik seperti Ligue 1 Prancis, Serie A Italia, Bundesliga Jerman, Eredivisie Belanda, serta turnamen usia dengan total penampilan 15.201 menit.
Sementara itu, dalam laga internasional seperti Liga Champions hingga Liga Eropa, ia mencatatkan 3.129 menit bersama Lille, Atalanta, Bayer Leverkusen, Paris Saint-Germain, dan Ajax.
- .
Mitchel Bakker lebih dikenal sebagai bek kiri pada posisinya, beberapa kali dia masuk untuk bermain dan tidak ada laga di pos aslinya. Dirinya beberapa kali dipasang sebagai bek tengah karena menganggapnya memiliki postur yang tepat untuk posisi tersebut.
Seperti terakhir kali ia bermain melawan Sturm Graz di Liga Champions, ia dipasang sebagai bek tengah dengan formasi lima bek. Menurut Transfermarkt, ia juga tengah bermain sebagai gelandang kiri.
Kehadiran Bakker akan membuat persaingan di posisi bek kiri dan bek tengah semakin sengit. Di posisi bek tengah, sudah ada sejumlah pemain seperti Jay Idzes, Mees Hilgers, dan Kevin Diks yang memainkan posisi yang sama di kasta utama sepak bola Eropa.