tersebut.
Setidaknya terdapat 263 bidang tanah dalam bentuk sertifikat hak gunsung bumi (SHGB). Rinciannya adalah 234 bidang tanah dimiliki oleh PT Intan Agung Makmur dan 20 bidang dengan kepemilikan tanah atas nama PT Cahaya Inti Sentosa, serta sembilan bidang tanah atas nama perorangan. Selain itu terdapat SHM (sertifikat hak milik) sebanyak 17 bidang.
.
Perusahaan tersebut didirikan pada tanggal 14 Desember 2023 dengan nomor SK Pengesahan AHU-0078522.AH.01.02.Tahun 2023. Lokasi perusahaan ini terletak di Kawasan 100 Blok C Nomor 6, Jalan Kampung Melayu Timur, Desa Teluknaga, Kecamatan Tangerang, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Perusahaan yang berdiri dengan modal Rp 89,1 miliar ini dimiliki oleh PT Agung Sedayu, PT Tunas Mekar, dan PT Pantai Indah Kapuk 2, serta beberapa orang lainnya. PT Agung Sedayu memegang 300 saham dengan nilai Rp 300 juta, PT Tunas Mekar 300 saham seharga Rp 300 juta, sedangkan PT Pantai Indah Kapuk 2 memegang 88.500 saham seharga Rp 88,5 miliar.
Susunan pimpinan PT Cahaya Inti Sentosa terdiri atas Nono Sampono sebagai Direktur Utama, Kho Cing Siong sebagai Komisaris Utama, dan Belly Djaliel sebagai Direktur. Di samping itu, ada juga Freddy Numberi sebagai Komisaris, Surya Pranowo Budihadjo sebagai Direktur, dan Yohanes Edmond Budiman sebagai Direktur.
Dan siapa sebenarnya Nono Sampono? Simaklah selintas informasinya yang disajikan sebagai berikut ini.
Profil Nono Sampono
Nono Sampono adalah tokoh militer Indonesia dan mantan Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) pada periode 2010-2011. Anggota DPD RI dari Dapil Maluku untuk masa bakti 2024-2029 ini lahir di Bangkalan, Madura pada tanggal 1 Maret 1953, Nono Sampono merupakan anak dari ayah yang berasal dari Pulau Madura dan ibu berdarah Maluku.
Gelar ini diasaskan oleh Bapa Ignatius dari Loyola.
Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya ke Akademi Angkatan Laut (AAL) dan lulus pada tahun 1976. Selama karir militernya, ia pernah menempati beberapa posisi penting, antara lain Dirut Korps Marinir, Dirut Paspampres, Gubernur AAL, Inspektor Jenderal TNI AL dan Dirut Akademi TNI.
Tahun 2003, Nono menyelesaikan studinya di Universitas Hang Tuah Surabaya, jurusan Perikanan, tak lama setelah menjadi anggota militer. Dia juga melanjutkan-learning di Institut Pertanian Bogor, Jurusan Teknik Kelautan dan Perikanan, dan mendapat gelar master pada tahun 2007. Enam tahun setelah itu, tahun 2013, Nono mendapat gelar doktor di Institut Pertanian Bogor, Bidang Ilmu Perikanan dan Kelautan.
Pada tahun 2010, Nono diangkat menjadi Kepala Basarnas oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dia kemudian mengembalikan pengabdiannya pada 2011 dengan gelar terakhir sebagai Letnan Jenderal.
Setelah menyelesaikan tugasnya di militer, Nono Sampono turut ke dunia politik dengan melangkah sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012. Saat itu dia adalah calon wakil Alex Noerdin yang didukung oleh beberapa partai, seperti Golkar dan PPP. Namun, Alex dan Nono hanya berhasil memperoleh 4,67 persen suara di putaran pertama dan tidak melaju ke putaran selanjutnya.
Kerjaya politis Nono terus berlanjut dengan menjabat Anggota DPD Maluku untuk periode 2014-2019. Kemudian, pada tahun 2017, dia diangkat untuk menjadi Wakil Ketua DPD RI untuk sisa masa jabatannya dari tahun 2017 hingga 2019.
Pada Pemilu 2019, Nono berhasil menyelesaikan masa jabatannya untuk periode kedua sebagai anggota DPD Perwakilan Maluku. Ia juga dipercaya kembali sebagai Wakil Ketua DPD RI. Saat ini, Nono menjabat sebagai Anggota DPD RI Dapil Maluku periode 2024-2029.
Akhir-akhir ini, nama Nono Sampono menjadi sorotan usai diduga menjadi Direktur Utama dari PT Cahaya Inti Sentosa, salah satu perusahaan yang menguasai Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) di laut di Tangerang.
Berikut adalah dialog antara manusia yang penasaran dan asisten intelektual buatan. Asisten tersebut memberikan jawaban yang membantu, rinci, dan sopan menanggapi pertanyaan-pertanyaan manusia.