banner 728x250

Profil Nawaf Salam, Presiden ICJ yang Kini Jadi PM Lebanon, Dikenal Kontra Hizbullah

banner 120x600
banner 468x60

Nawaf Salam , hakim Mahkamah Internasional (ICJ), ditunjuk menjadi Perdana Menteri (PM) Lebanon oleh Presiden terpilih Joseph Aoun, Senin (13/1/2025).

Nawaf Salam adalah seorang ahli hukum dan hakim yang pernah menjabat sebagai Duta Besar Lebanon untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dari tahun 2007 hingga 2017.

banner 325x300

Dia memperoleh dukungan 84 dari 128 anggota parlemen Lebanon, termasuk pemimpin faksi Kristen dan Druze, serta anggota parlemen Muslim Sunni.

Maka, profil Nawaf Salam bagaimana?

Profil Nawaf Salam, Perdana Menteri Lebanon yang baru

Selasa (14/1/2025), Nawaf Salam adalah hakim Mahkamah Internasional atau International Court of Justice (ICJ), badan peradilan utama PBB.

Salam bergabung dengan ICJ pada 2018, dan diangkat sebagai Presiden Mahkamah Internasional pada 6 Februari 2024 untuk masa jabatan tiga tahun.

Hal tersebut menjadikannya hakim Lebanon pertama yang memegang jabatan Presiden Majelis Hakim Pengadilan Internasional.

Seorang pria berusia 71 tahun itu menjabat menjadi Ketua Mahkamah Internasional, sebuah lembaga berbasis di Den Haag, Belanda, saat kasus genosida di Jalur Gaza dimohon tuntutan di pengadilan.

Kasus itu diajukan oleh Afrika Selatan, yang menyatakan bahwa Israel melanggar Konvensi Genosida 1948 dengan melakukan genosida terhadap masyarakat Palestina di Gaza.

Nawaf Salam, yang lahir di Beirut, Lebanon pada 15 Desember 1953, berasal dari sebuah keluarga dengan pangaruh politik yang luas.

Ayahnya, Abdullah Salam, merupakan salah satu pendiri Middle East Airlines, maskapai penerbangan nasional Lebanon.

Aktivitas politik keluarganya dimulai sejak masa kekuasaan Dinasti Utsmaniyah atas Lebanon, ayahanda melahirkan Gerakan Reformasi di Beirut, yang menentang imperialisme Turki di Timur Tengah.

Paman Saeb Salam menjabat sebagai Perdana Menteri Lebanon empat kali antara tahun 1952-1973, sebelum pecahnya perang saudara pada tahun 1975-1990.

Sementara sepupunya yang lebih senior, Tammam Salam, adalah seorang politisi yang pernah menempati posisi Perdana Menteri Lebanon dari 2014-2016.

Senin (13/1/2025), karier akademis Nawaf Salama dimulai dengan mengenyam gelar di bidang Ilmu Sosial dari School of Graduate Studies, Paris, Perancis pada tahun 1974.

Dia kemudian melanjutkan pendidikannya untuk meraih gelar doktor dalam sejarah dari Universitas Sorbonne di Paris pada tahun 1979.

Nawaf Salam kemudian belajar hukum di University of Beirut pada tahun 1984 dan mencapai gelar Magister Hukum dari Harvard Law School pada tahun 1991.

Pernikahan Sahar Baassiri, seorang jurnalis dan Duta Besar Lebanon untuk UNESCO, memberi berkah dua orang putra, Abdullah dan Marwan.

Karier politik dan diplomat Nawaf Salam

Salam memulai karirnya dalam politik di Lebanon pada tahun 1999, setelah telah mengajar di universitas ternama seperti Harvard, Columbia, dan Yale.

Pada waktu itu, ia dipilih menjadi anggota Majelis Eksekutif Dewan Ekonomi dan Sosial, sebuah jabatan yang iaillions hingga tahun 2002.

Salam mendukung Revolusi Cedar, yang merupakan pemberontakan rakyat Lebanon melawan pendudukan militer Suriah di negara itu.

Setelah pasukan Suriah meninggalkan negara tersebut, dia terlibat dalam berbagai lembaga pemerintahan yang bertujuan untuk mereformasi system pemilihan umum.

Salam kemudian berganti ke dunia diplomasi dan diangkat menjadi Duta Besar dan Perwakilan Tetap Lebanon untuk PBB dan perwakilannya di Dewan Keamanan dari tahun 2007 hingga 2017.

Selamat juga merupakan Representasi Lebanon di Dewan Ekonomi dan Sosial PBB pada tahun 2016 dan 2018.

Nama Salah ditawarkan sebagai kandidat teknokrat perdana menteri selama demonstrasi rakyat Lebanon pada Oktober 2019 dan setelah ledakan Pelabuhan Beirut pada Agustus 2020.

Dia dikenal di dalam negeri karena penentangannya terhadap Hizbullah, sebagai seorang reformis independen yang berani membatasinya penggunaan senjata hanya pada kekuatan militer dan keamanan nasional yang bertanggung jawab seutuhnya untuk melindungi wilayah Lebanon.

Sementara di tingkat internasional, Nawaf Salam sangat dihormati di kalangan kepala negara dan pemerintah Arab serta Eropa.

Pada masa krisis kepemimpinan Lebanon, yang menyebabkan negara tersebut tak memiliki presiden sejak bulan Oktober 2022 hingga minggu lalu, Salam mencalonkan diri sebagai Perdana Menteri sementara.

Tetapi dia kalah dari politisi Najib Mikati setelah diveto oleh Hizbullah dan blok politiknya.

Pada tahun 2018, Nawaf Salama terpilih sebagai presiden ICJ (International Chamber of Justice).

Beriringan dengan karir politik dan diplomatiknya, Salam juga menempuh karir hukum yang sukses, dengan berpraktik sebagai pengacara di Firma Hukum Takla

Dia juga dicatat sebagai pengajar hukum internasional dan hubungan internasional di

Universitas Amerika Beirut, Beirut, Lebanon

Pada tahun 2018, Nawaf Salam mulai menjabat sebagai hakim Mahkamah Internasional, kemudian ditunjuk sebagai Presiden Mahkamah Internasional pada tahun 2024.

Sesudah dilantik menjadi presiden Mahkamah Internasional, Salam diberi julukan “anti-Israel” karena kritiknya terhadap pendudukan ilegal Israel di wilayah Palestina.

Beberapa bulan setelah pengangkatannya, Israel mulai menyerang Gaza, menghancurkan sebagian besar wilayah itu dan menewaskan 46.584 warga Palestina yang berasal dari rakyat sipil.

Selama masa Sonia Nawaf Salam, Mahkamah Internasional pada Juli 2024 memutuskan bahwa pendudukan Israel diwilayah Palestina, termasuk Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza, merupakan tindakan yang melanggar hukum internasional.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *