Premanisme terjadi di Jalur Lintas Timur (Jalintim) Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, tepatnya di SPBU Pangkalan Kerinci, pada malam Selasa (21/1/2025). Aksi tersebut terekam oleh akun TikTok @chikachika570 dan telah ditonton lebih dari satu juta kali. Dalam video tersebut, seorang sopir mobil bak terbuka diberhentikan paksa oleh sekelompok pria yang mengendarai mobil Avanza hitam.
Sopir yang merekam kejadian tersebut mengungkapkan kekesalannya atas perlakuan tersebut. Dia menyatakan, “Kami diberhentikan secara paksa ini! Ramai-ramai mereka mengejar dan memberhentikan kami.” Sopir menjelaskan bahwa muatan dalam mobilnya adalah paket pengiriman dari perusahaan ekspedisi SiCepat.
Para pria yang bertindak seperti preman mengaku sebagai wartawan namun menolak untuk menunjukkan identitas atau menjelaskan asal media mereka. Ketegangan semakin meningkat ketika salah satu dari mereka berusaha merampas ponsel sopir yang sedang merekam. Sang sopir menegaskan, “Ini kekerasan! Melakukan pemukulan di keramaian.”
Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Anom Karibianto, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa pihak kepolisian sedang mengejar para pelaku. Anom mengatakan, “Terduga pelaku masih dikejar,” pada Jumat (24/1/2025). Upaya pengejaran terhadap para pelaku masih terus dilakukan oleh pihak kepolisian.
Kejadian ini menuai kecaman dan keprihatinan dari masyarakat atas tindakan premanisme yang terjadi di Jalur Lintas Timur. Peristiwa tersebut menjadi sorotan publik setelah video viral di media sosial dan menimbulkan kekhawatiran akan keamanan di wilayah tersebut. Pihak kepolisian diharapkan dapat segera mengungkap dan menindaklanjuti kasus ini untuk menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat.
Para pelaku yang diketahui mengaku sebagai wartawan namun melakukan tindakan premanisme harus bertanggung jawab atas perbuatannya. Kejadian ini juga menjadi peringatan bagi semua pihak untuk tidak menggunakan profesi atau kedok tertentu sebagai alasan untuk melakukan tindakan yang merugikan orang lain. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama dalam menjaga keamanan dan ketertiban bersama.