Event budaya tahunan Pacu Jalur di Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, diprediksi akan memberikan kontribusi perputaran uang lebih dari Rp75 miliar selama lima hari pelaksanaannya pada 20–24 Agustus 2025 mendatang. Estimasi ini didasarkan pada jumlah penonton tahun sebelumnya yang mencapai 1,5 juta orang, dengan asumsi setiap pengunjung menghabiskan setidaknya Rp50.000 selama acara.
Ketua Umum Pacu Jalur 2025, Werry Ramadhana Putera, menyatakan, “Hotel penuh selama lima hari. Ini momentum besar bagi pergerakan ekonomi masyarakat.”
Tren viral di media sosial seperti fenomena aura farming dari bocah SD Togak Luan, Rayyan Arkan Dikha, juga turut berperan dalam meningkatkan popularitas Pacu Jalur, bahkan hingga ke mancanegara. Werry menekankan pentingnya persiapan yang matang agar event ini bisa mandiri secara finansial di masa depan tanpa terlalu bergantung pada anggaran pemerintah.
Total anggaran untuk Pacu Jalur 2025 diperkirakan mencapai Rp4 miliar, dengan sebagian besar berasal dari APBD Kuansing dan sisanya akan diperoleh melalui sponsor serta bantuan dana hadiah dari APBD Provinsi Riau. Werry menambahkan, “Targetnya agar penonton bisa menikmati pacu jalur di siang hari dan hiburan di malam harinya, namun hal tersebut tergantung pada kecukupan dana sponsor.”
Panitia event saat ini sedang aktif berkomunikasi dengan sponsor lokal dan nasional, menawarkan paket promosi kepada brand yang ingin tampil di depan 1,5 juta penonton langsung dan sekitar 100 ribu penonton online. Pacu Jalur telah masuk dalam Kalender Event Nasional (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, namun dukungan dari pusat dinilai masih belum memadai.
Sebagai perbandingan, biaya penyelenggaraan pada tahun 2024 mencapai Rp3,6 miliar. Namun, panitia optimistis bahwa seluruh kebutuhan dana akan terpenuhi tahun ini berkat meningkatnya minat sponsor akibat popularitas yang semakin meningkat dari Pacu Jalur. Finalisasi kerja sama sponsor ditargetkan selesai seminggu sebelum acara berlangsung.