Pemerintah terus mendorong pembangunan fasilitas kesehatan di Provinsi Riau. Salah satu buktinya adalah dimulainya pembangunan Rumah Sakit Vertikal yang berlokasi di Jalan Naga Sakti, Pekanbaru. RS ini dirancang sebagai pusat layanan unggulan untuk menangani penyakit jantung, stroke, otak, dan uronefrologi.
Penjabat (Pj) Gubernur Riau, Rahman Hadi, menyampaikan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan proyek pembangunan rumah sakit ini. Ia meyakini bahwa masyarakat akan menyambut baik proyek tersebut karena dapat meningkatkan layanan kesehatan di daerah. “Peninjauan ini bertujuan memastikan bahwa pembangunan Rumah Sakit Vertikal berjalan sesuai rencana. Rumah sakit ini nantinya akan menjadi pusat layanan kesehatan spesialis untuk jantung dan otak. Pembangunan ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Presiden Jokowi ke Riau beberapa waktu lalu,” ujar Pj Gubri Rahman Hadi di Jalan Naga Sakti, Pekanbaru, Senin (17/2/2025).
Menurutnya, keberadaan rumah sakit ini menjadi solusi penting untuk mengatasi keterbatasan fasilitas kesehatan di Riau. Ia menegaskan bahwa dengan adanya RS Vertikal, masyarakat Riau tidak perlu lagi bepergian ke luar negeri demi mendapatkan layanan medis berkualitas. “Rumah sakit ini memang sangat dibutuhkan. Nantinya, masyarakat Riau tak perlu lagi berobat ke luar negeri karena fasilitasnya sudah tersedia di sini. Selain itu, biaya perawatan juga bisa lebih terjangkau dibandingkan harus dirujuk ke Jakarta atau daerah lain,” jelasnya.
Pembangunan RS ini ditargetkan rampung dalam 600 hari kerja sehingga diharapkan sudah dapat beroperasi pada Juli 2026. Rencana ini memberikan harapan baru bagi masyarakat agar dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang lebih optimal tanpa harus keluar daerah. Selain itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat guna memastikan pembangunan berjalan lancar. “Target pengerjaan proyek ini adalah 600 hari. Artinya, pada Juli 2026 rumah sakit ini diharapkan sudah bisa digunakan. Kadis Kesehatan Riau juga aktif berkoordinasi dengan pihak terkait karena pembangunan ini dilakukan oleh pemerintah pusat,” tambahnya.
Saat ini, proyek masih berada pada tahap awal dengan progres pembangunan mencapai 1 persen untuk konstruksi dan 1,3 persen untuk perencanaan. Meski baru dimulai, perkembangan ini menunjukkan bahwa proyek berjalan sesuai target yang telah ditetapkan. “Untuk saat ini progres pembangunan fisik baru mencapai 1 persen, sedangkan perencanaan sudah 1,3 persen. Semoga ke depan proyek ini berjalan lancar dan bisa segera dimanfaatkan oleh masyarakat,” tutupnya. (Nab)