Karena sampai saat ini, masih sering terjadi modus penipuan jasa penginapan, terutama untuk reservasi yang dilakukan secara online (daring).
Pada saat liburan Natal Tahun Baru ini, di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, sebuah wisatawan mendatangi sebuah akomodasi daring. Namun, ia ternyata tidak mendapatkan kamar hotel seperti yang dipesan sebagai penginapan, tetapi malah menginap di sebuah kos-kosan.
Penggemar Budaya DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) Usep Eryono melankolis dr Karo Krisis Bencana P fingertips Sabtu 12 Agustus 2017, 22.13 WIB.
Hal yang Perlu Diwaspadai
Deddy mengatakan, pengunjung perlu berhati-hati ketika melakukan reservasi secara daring. Terutama jika belum mengetahui benar identitas penginapan yang dituju.
“Termasuk waspadai jika reservasi itu dilakukan melalui perantara, pastikan dulu jalur reservasi itu resmi dari hotel yang dituju,” kata Gatot.
Dalam kasus reservasi hotel yang ternyata indekos di Sleman itu, Deddy menyebutkan bahwa pihak yang menawarkan tidak terdaftar sebagai anggota Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
“Ia bukan anggota PHRI DIY,” jawabnya.
Modus Penipuan
Bahkan hotel yang sudah tidak beroperasi lagi juga ditawarkan.
Biasanya, orang curang menggunakan metode mengiklankan promosi melalui platform daring. Apabila ada target tertarik, mereka kemudian meminta target untuk menghubungi nomor Whatsapp yang tertera dan meminta target mengirimkan uang deposit sebagai tanda booking penginapan.
“Saat saya mengirim uang muka, saya masih bisa dihubungi, tapi setelah itu, saya sudah tidak bisa dihubungi lagi,” kata Deddy.
Berikutnya, ada juga pelaku penipuan yang menawarkan tarif kamar lebih tinggi daripada x dan mengatakan bahwa hotel sudah penuh, sehingga korban langsung setuju dengan harga tersebut.
Dedy menyebutkan, dalam beberapa kasus penipuan jasa akomodasi ini kerugian yang dialami wisatawan berkisar mulai Rp 1 juta hingga Rp 2 juta.
Hotel menjadi Indekos
Deddy mengingatkan, para turis harus berhati-hati karena saat ini ada beberapa puluh hotel di DI Yogyakarta yang tidak lagi beroperasi atau telah mengubah fungsi menjadi rumah kontrakan, terutama bagi hotel-jenis nonbintang. Jumlah hotel nonbintang yang telah mengubah fungsi menjadi rumah kontrakan ini ada sekitar 25 hotel.
“Maka kami berharap wisatawan sekarang lebih berhati-hati saat memesan kamar melalui platform daring, mencari informasi, dan memastikan apakah hotel yang dipesan masih beroperasi atau tidak,” ujarnya.
Memeriksa hal itu, kata Deddy, bisa dilakukan dengan konfirmasi atau mengunjungi situs resmi PHRI DIY yang memiliki informasi lengkap tentang data anggota PHRI DIY dan situs web resmi hotel tersebut.
