Paus Orca J35, juga dikenal sebagai Tahlequah, terlihat lagi menggendong anaknya yang sudah bersaksama meninggal.
Hewan ini sempat beredar di berita pada 2018 karena kejadian yang sama ini. Saat itu, J35 menggendong anaknya yang sudah waktunya dan meninggal dalam dua minggu.
berdasarkan penelitian, perilaku tersebut mengindikasikan kesedihan paus Orca yang baru saja kehilangan anak.
Pusat Penelitian Paus di lengan laut Washington, Amerika Serikat, mengatakan bahwa J35 membawa anak perempuannya yang meninggal sejak Rabu, 1 Januari 2025.
.
Pada tahun 2018, J35 tampaknya membawa anaknya yang mati selama 17 hari, menggendongnya sejauh lebih dari 1.600 kilometer.
Bebek bayi itu meninggal tak lama setelah lahir. Ibu bebek beserta teman terdekatnya yang berdekatan tampaknya bergantian menggendong.
Beberapa minggu yang lalu, pusat penelitian melaporkan bahwa J35 melahirkan. Namun, pada malam Natal, kesehatan bayi paus itu mulai menurun, terlihat dari perilakunya dan ibunya.
Menjelang akhir tahun, perwakilan Badan Kelautan dan Atmosfer nasional mengkonfirmasi bahwa J35 membawa kandungannya yang meninggal, kata salah satu peneliti, Brad Hanson.
Menurut keterangan nama, perilaku serupa juga bisa dilihat dari tikus hibernasi yang hidup yang berdampingan secara sosial dan hewan primata besides lumba-lumba.
Angka kematian anak paus sangat tinggi: Menurut Pusat Penelitian Paus, hanya sekitar 1 dari 5 anak paus yang lahir dapat hidup hingga mencapai satu tahun.
Ketua pusat itu, Michael Weiss, memperkirakan bahwa hanya 50 persen peliharaan orca masih bertahan hidup sampai usia satu tahun.
Secara tercatat, J35 telah kehilangan dua dari keempat anak yang telah dilahirkannya.
Berita baiknya bagi komunitas paus J: uyah paus baru lainnya, yaitu J62, masih bertahan hidup.