Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi yang dapat terjadi di perairan Kepulauan Riau (Kepri). Menurut Kepala Stasiun BMKG Kelas I Hang Nadim Batam, Ramlan, peringatan ini berlaku mulai hari ini hingga Minggu (23/3) mendatang.
Penyebab dari potensi gelombang tinggi tersebut adalah adanya peningkatan aliran massa udara dari wilayah Asia (Monsun Asia) dalam beberapa hari ke depan. Hal ini menginduksi peningkatan tinggi gelombang di wilayah perairan Kepri.
Pola angin di wilayah Kepulauan Riau diperkirakan akan bergerak dari utara ke timur dengan kecepatan angin berkisar antara 10-50 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Kepulauan Natuna, Bintan, dan Anambas.
Akibat kondisi tersebut, tinggi gelombang yang muncul diperkirakan dapat mencapai 2,5-4 meter. Potensi gelombang tinggi ini diperkirakan terjadi di perairan Natuna, Anambas, Serasan, dan Tambelan.
Ramlan juga menyebutkan bahwa tinggi gelombang berkisar antara 1,25-2,5 meter berpotensi terjadi di wilayah perairan Batam, Lingga, Bintan, dan Karimun. Kondisi ini dapat membahayakan keselamatan pelayaran perahu nelayan jika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter.
Selain itu, kapal tongkang juga harus waspada, karena jika kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter, dapat membahayakan keselamatan pelayaran. Begitu juga dengan kapal feri, apabila kecepatan angin mencapai 21 knot dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter.
Dengan adanya peringatan ini, diharapkan masyarakat yang beraktivitas di perairan Kepri dapat meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk menghindari risiko yang dapat timbul akibat gelombang tinggi.