Perempuan dengan seragam coverall, berdiri tegap di anjungan minyak, memimpin operasi pengeboran, pemandangan ini bukan lagi hal yang langka di PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Di berbagai lini, mulai dari ruang kendali, laboratorium, hingga lapangan terpencil, perempuan-perempuan Rokan terus membuktikan kompetensi dan dedikasi mereka dalam menjaga ketahanan energi.
Dalam momentum Hari Perempuan Internasional (Women International Day) 2025 dengan tema “Accelerate Action”, PHR menegaskan komitmennya untuk memperkuat kebijakan inklusif dan kesetaraan gender di tempat kerja. Jumlah pekerja perempuan terus bertambah di industri migas, bahkan di PHR mencapai 11% pekerja merupakan perempuan.
Sanon Sitanggang, VP Human Capital Regional 1 Sumatera mengatakan bahwa PHR memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan dan laki-laki pada semua level. Hal ini diwujudkan dalam kebijakan yang disusun maupun keseharian dalam lingkungan kerja bagi seluruh Perwira (pekerja Pertamina).
Kebijakan inklusif dan kesetaraan gender telah diimplementasikan PHR di semua lini, mulai dari rekrutmen hingga promosi jabatan. Kesempatan yang sama diberikan tanpa memandang jenis kelamin. Perempuan-perempuan Rokan tak lagi terbelenggu stereotip, mereka bebas berkarya dan meraih mimpi.
“Dulu, perempuan di industri migas sering dipandang sebelah mata. Tapi di PHR, ada kesetaraan gender, kontribusi dan kompetensi itu setara. Semua pihak memahami bahwa kesetaraan gender adalah baik bagi perusahaan. Kami meyakini bahwa inclusivity, salah satunya kesetaraan gender, adalah hal yang harus dijaga dan dipertahankan karena menjadikan perusahaan lebih baik,” kata Sanon.
PHR juga gencar mengedukasi seluruh perwira (sebutan karyawan Pertamina) tentang pentingnya lingkungan kerja yang saling menghormati. “Respectful Workplace” menjadi panduan, memastikan setiap karyawan memahami pentingnya keberagaman, kesetaraan, dan inklusi.
Perayaan WID 2025 di PHR sebagai refleksi untuk mendorong “Accelerate Action” kesetaraan gender. Di balik industri migas yang terkenal maskulin, PHR membuktikan bahwa kesetaraan gender bukan wacana. Perempuan-perempuan di PHR telah mendobrak sekat, dan mengukir prestasi. Mereka adalah bukti nyata bahwa perempuan bisa menjadi motor penggerak kemajuan di industri migas.