Pemerintah Kota Dumai mengapresiasi TNI AL, khususnya Fleet One Quick Response (F1QR) Pangkalan TNI AL (Lanal) Dumai, atas keberhasilan menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu sebanyak 44 bungkus seberat 48,54 kg. Wakil Wali Kota Dumai, Sugiyarto, menyatakan bahwa keberhasilan ini merupakan langkah besar dalam upaya pemberantasan peredaran narkoba di wilayah perbatasan Indonesia. Apresiasi ini disampaikan Wawako Sugiyarto usai pelaksanaan konferensi pers di Mako Lanal Dumai pada Selasa, 10 Juni 2025.

Menurut Wawako Sugiyarto, keberhasilan ini adalah bukti nyata dari komitmen TNI AL dan semua aparat terkait dalam menangkal jaringan narkotika internasional yang mencoba menyusup melalui jalur laut Dumai. Dia juga berharap bahwa keberhasilan ini akan memperkuat kerjasama dalam tindakan penangkapan dan pencegahan peredaran narkotika di wilayah Riau, khususnya di Dumai Kota Idaman.

Komandan Lanal Dumai, Kolonel Laut (P) Abdul Haris, mengungkapkan bahwa penangkapan ini terkait dengan jaringan internasional. Penangkapan tersebut terjadi di Perairan Kuala Parit Paman, Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai, Provinsi Riau, pada hari Kamis, 5 Juni 2025. Informasi intelijen pada hari Rabu, 4 Juni 2025, menjadi awal dari penggagalan penyelundupan narkotika ini.

Tim gabungan dari TNI AL, termasuk tim laut dan tim darat, berhasil menggagalkan penyelundupan tersebut setelah melakukan koordinasi dan briefing. Pada pukul 02.00 WIB, tim F1QR mendeteksi kontak siluet speed boat yang kemudian dikejar dan berhasil menemukan 2 tas ransel berwarna hitam yang diduga berisi narkotika. Barang bukti tersebut kemudian dibawa menuju Pos Babinpotmar Sungai Dumai.

Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa barang bukti tersebut mengandung methaphetamine atau sabu-sabu seberat total 48,54 kg. Penyelundupan narkotika ini berhasil digagalkan oleh TNI AL dan diyakini dapat menyelamatkan 242.700 jiwa dengan nilai sekitar Rp. 72.810.000.000. Para pelaku masih dalam pengejaran tim gabungan dan TNI AL berkomitmen untuk terus meningkatkan kegiatan patroli serta Gakkumla di Wilayah Perairan dan Wilayah Yurisdiksi Indonesia guna mencegah penyelundupan narkotika.