Pekanbaru, Serantau Media – Persoalan tumpukan sampah di Kota Pekanbaru kini menjadi prioritas penanganan oleh Pemerintah Kota (Pemko). Wali Kota Agung Nugroho dinilai tengah berupaya menyelesaikan masalah yang telah berlangsung selama bertahun-tahun dan tak mungkin dituntaskan dalam waktu singkat.

Akademisi Universitas Riau, Saiman Pakpahan, menilai persoalan sampah di Pekanbaru sudah sangat kompleks. Ia mengapresiasi langkah-langkah yang mulai diambil oleh Agung Nugroho bersama Wakil Wali Kota Markarius Anwar untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Menurut Saiman, akar persoalan sampah sudah muncul sejak masa kepemimpinan Firdaus-Ayat Cahyadi, dan semakin menumpuk saat kota ini dipimpin oleh beberapa Penjabat (Pj) Wali Kota.

Saiman menyebut bahwa Agung-Markarius memiliki sejumlah pekerjaan rumah besar selain sampah, yakni persoalan banjir, jalan rusak, dan parkir liar. Namun, ia menilai sudah ada kemajuan, khususnya dalam pengelolaan parkir yang sebelumnya dianggap merugikan masyarakat.

Saat ini, tantangan terbesar Pemko adalah menata pengelolaan sampah dari hulu hingga hilir. Terlebih, selama ini pengelolaan dilakukan oleh pihak ketiga yang dinilai lebih fokus pada keuntungan bisnis ketimbang kepentingan publik.

Menurut Saiman, langkah berani Agung untuk memutus kontrak kerja sama dengan PT Ella Pratama Perkasa (EPP) adalah bagian dari komitmen untuk memperbaiki tata kelola.

Ia juga menyebut bahwa penanganan sampah harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat, dari tingkat individu, kepala keluarga, RT/RW hingga perangkat kota.

Saiman juga menyebut bahwa saat ini pendekatan yang dilakukan oleh Pemko adalah mengajak masyarakat berdamai dengan sampah dan mulai peduli terhadap lingkungan.

Ia menutup dengan optimisme bahwa masalah ini bisa diselesaikan, apalagi jika seluruh pihak, termasuk aparat penegak hukum, turut mendukung.