Penyebab Mitchel Bakker Gagal Dinaturalisasi,Menpora Dito Ariotedjo Blak-blakan Tegaskan Hal Ini

Penjabaran alasan kenapa Mitchell Bakker gagal dinaturalisasi oleh Timnas Indonesia, Menpora Dito Ariotedjo menyatakan secara tegas.

Lantas, apa yang menyebabkan bakterinya Mitchel Bakker gagal dinaturalisasi? Dikutip TribunNewsMakermu dari berbagai sumber, berikut penjelasannya yang lengkap.

Sekitar sebulan lalu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Aitoedjo, pernah mengiyakan bahwa Mitchel Belker akan kemungkinan melakukan naturalisasi.

Tetapi hal itu diklarifikasikan saat ada warganet yang menanyakannya di akun instagramnya.

“Benar-benar tidak salah, kita fokus kepada Ole dan Jairo, dan mencari pilihan lainnya,” tulis Menteri Pemuda dan Olahraga.

Seperti yang diketahui, rumor naturalisasi Mitchel Bakker sebelumnya juga pernah ditanyakan kepada Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

Erick menyebut kalau menaturalisasi Bakker agak sulit karena orang tua Bakker datang dari luar negeri.

“Kalau kami sudah cek semua. Agak sulit karena bukan sesuai dengan regulasi FIFA yaitu Ibu, Ayah atau Kakek, Neneknya,” ujar Erick pada 6 Januari lalu.

Saat ini, nama terdekat yang tengah diproses adalah Ole Romeny.

Proses naturalisasi pemain yang masih bermain untuk klub Oxford United saat ini sedang dalam proses menyelesaikan dokumen.

Pemain lainnya, Ole diharapkan bisa bersiap membela skuat Garuda dalam Kontinental Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Group C pada periode Maret mendatang.

Di mana pada waktu tersebut, Jay Idzes CS akan melakukan casting ke Australia pada 20 Maret dan menjamu Bahrain pada 25 Maret 2025.

Jairo Riedewald juga sedang mengumpulkan dokumen.

Kedatangan Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia dinilai sebagai motivasi bagi mantan pemain Crystal Palace untuk memperkuat skuad tim nasional Indonesia dan bisa mengukir prestasi sedunia.

Profil Mitchel Bakker

Mitchel Bakker adalah pemain sepak bola kelahiran Belanda yang memiliki pengalaman yang luas di Eropa.

Gelandang bongsor itu sudah berkarir pada 4 negara di Benua Biru.

Klub profesional pertama yang diselenggarakan Bakker adalah Ajax Amsterdam pada musim 2018-2019.

Bersama Ajax, Bakker lebih kerap duduk di bangku cadangan saja dan hanya bermain dua kali.

Situasinya memungkinkan untuk berhengkak ke Paris Saint-Germain (PSG) pada tahun 2019.

Bersekongkol dengan PSG, Bakker pun langsung diberi peran penting.

Ia bermain selama dua musim di Paris, tercatat bermain sebanyak 45 kali dan membantu timnya, Paris Saint-Germain, memenangkan beberapa gelar bergengsi, termasuk Liga Prancis pada musim 2019/2020.

Setelah sukses di Jerman sendiri dengan Bayern, bakat pemain layakwt paul verhaegh tampak diminati oleh raksasa Bundesliga, yaitu Bayer Leverkusen.

Ia kemudian pindah ke Bayer Leverkusen pada tahun 2021.

Bersama Leverkusen dalam dua musim, Mitchel Bakker tampil 70 kali, mencetak 5 gol dan memberi 7 assist.

Pada tahun 2023, Bakker memutuskan pindah ke Atalanta, salah satu klub Serie A.

Berseragam Atalanta, Bakker berhasil mengantarkan tim berjulukan La Dea itu menjadi juara Liga Eropa 2024.

Dia juga tampil sebagai pemain pengganti saat Atalanta menghadapi Real Madrid pada Piala Super Eropa.

Musim ini, pemain Bakker dipinjamkan ke klub Prancis, yaitu LOSC Lille.

Sekarang ini, Bakker memang menjadi pilihan utama di skuad Lille.

Dia mencatatkan 17 penampilan dan mencetak tiga gol dengan Lille.

Meski telah melintang di berbagai klub Eropa, tentu saja Bakker belum pernah dipanggil ke tim senior Belanda.

Dia hanya pernah bermain untuk tim Belanda mulai dari U-15 hingga U-21.

Jika Mitchell Bakker akan dipanggil ke skuad_PUT white dapat berdampak pada kuatnya Timnas terlalu mewah.