.
Direktur Henan Sekuritas Jurgantara Usman mengatakan, meningkatnya permintaan tersebut merupakan bukti kepercayaan investor terhadap potensi RATU memperkuat pertumbuhan bisnis dan juga menampilkan prospek industri migas yang lebih baik di masa depan.
Kalimat resmi Jurgantara menyebutkan, “perseroan menjadi besar”, Selasa (7/1/2025).
Seperti yang diketahui, IPO RATU kali ini dikoordinasikan oleh Henan Sekuritas bersama dengan Sucor Sekuritas sebagai accountant utama emisi efek.
328,35 kali di waktu Initial Public Offering (IPO) pada bulan November tahun yang lalu.
telah melakukan beli saham RATU.
di bawah Rp100 juta.
“dan jumlah investor yang tinggi dalam IPO RATU menunjukkan bahwa kalangan investor tidak hanya percaya besar potensi dari RATU, tetapi juga menunjukkan antusiasme masyarakat dalam berinvestasi di pasar modal,” katanya.
.
Hari Kamis (2/1/2025), Raharja Energi Cepu mempublikasikan prospektus akhir. Dalam dokumen itu, perusahaan mengumumkan akan menawarkan 543,01 juta saham pada IPO. Jumlah itu mencakup 190,05 juta saham baru dan 352,95 juta saham yang dijual oleh RAJA.
Jumlah saham IPO Raharja Energi Cepu setara dengan 20% dari modal yang disetor penuh di perusahaan tersebut setelah IPO berlangsung.Harga IPO tersebut terdiri dari Rp218,56 miliar dari nilai saham baru yang diterbitkan dan Rp405,9 miliar dari penjualan saham Raja Alam Towada Utama sebelumnya.
Dari jumlah dana IPO yang didapat oleh RATU, perusahaan tersebut akan menggunakan sekitar Rp157,36 miliar untuk mengalirkan pinjaman ke anak usahanya PT Raharja Energi Tanjung Jabung.
Ini adalah keterangan masa depan, kami dapat dipahami
Arsip, kekurangan dana sekitar Rp2,05 miliar akan dilunasi oleh Ratu dengan kas internal perseroan. Selain itu, sekitar Rp34,96 miliar dana IPO akan digunakan Ratu untuk dipinjamkan kepada perusahaan asosiasi yaitu PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC).
Selain itu, sekitar Rp34,96 miliar dana IPO akan digunakan perusahaan Ratucommitted (RATU) untuk meminjamkan kepada perusahaan asosiasi, yaitu PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC).
Pinjaman itu akan digunakan PJUC untuk mendukung kegiatan operasional melalui pemenuhan kewajiban pembayaran “cash call” dari ExxonMobil Cepu sekitar US$2,2 juta atau setara dengan Rp35,07 miliar. Sementara itu, sisa Rp102,5 juta akan dipenuhi dari kas internal RATU.
Di sisi lain, RAJA akan menerima dana sebesar Rp405,9 miliar dari hasil dari penjualan 352,95 juta saham RATU. Sebelumnya, Direktur Utama RAJA Djauhar Maulidi menyampaikan bahwa dana yang diperoleh dari pembagian saham dan sisa belanja modal akan digunakan untuk mendukung pelaksanaan proyek-proyek strategis yang sedang berjalan.
Sebelumnya, Direktur Utama RAJA Djauhar Maulidi menyampaikan bahwa dana yang diperoleh dari IPO (Penawaran Saham Umum ke Publik) dan sisa hasil belanja modal akan digunakan untuk memperkuat pelaksanaan proyek-proyek strategis yang sedang berprogres.
Banyak proyek strategis tersebut, kata Djauhar, mencakup penyelesaian proyek pembangunan pipa BBM Tanjung Batu-Samarinda dan pembangunan fasilitas kompresor gas di Sulawesi Selatan.
Selain itu, RAJA juga menyediakan anggaran untuk mempercepat kajian kelayakan terminal penggas alam cair di Provinsi Banten serta pabrik penggas alam cair di Kalimantan Utara dan Papua Barat.
“Hasil studi kelayakan ini akan menjadi dasar pengambilan keputusan untuk memulai pengembangan proyek-proyek tersebut pada tahun 2025 hingga 2026,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (30/12/2024).