Ekonom mengatakan program “Makan Bergizi Gratis” yang dipikirkan oleh Presiden Prabowo Subianto itu baik untuk ekonomi masyarakat sekitar.
Eliza menjelaskan bahwa pembentukan dapur SPPG yang ada di 26 provinsi, dapat menimbulkan keuntungan bagi masyarakat setempat. Ini karena, dari petugas hingga bahan makanan yang digunakan, semua bersumber dari daerah sendiri.
, Senin (13/1).
Dia melanjutkan penggunaan dapur lokal atau UKM bisa menghemat biaya dan mengurangi biaya distribusi karena dapurnya terletak dekat sekolah. Selain itu, tenaga kerja lokal juga akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan.
Dari program makan bergizi gratis ini. Dengan meningkatnya penerimaan produk tenaga kerja dan kelompok pangan lokal, cara ini juga dapat menciptakan lapangan kerja baru.
“Rencana ini akan menciptakan lapangan pekerjaan baru dan menciptakan pasar baru bagi penduduk sekitar lokasi pelaksanaan program makan bergizi tersebut,” tambahnya.
Program makan bergizi gratis ini telah berlangsung sejak minggu yang lalu (6/1). Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan RI Hasan Nasbi menyatakan pihaknya berharap target 937 dapur MBG dapat tercapai pada akhir Januari 2025, dan hingga akhir 2025 dengan target 5.000 dapur MBG mampu melayani hingga 20 juta penerima manfaat, mulai dari peserta didik tingkat PAUD-SMA, balita, ibu hamil, hingga ibu menyusui.
Terdapat 190 SPPG atau Dapur Milik Masyarakat (Dapur MBG) yang tersebar mulai dari Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Gorontalo.
Ketersediaan dapur ini juga mencakup Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua Barat, dan Papua Selatan melakukan penyajian.
