Penabalan Gelar Adat Hanya Untuk Gubernur Wahid, Ini Penjelasan LAMR

PEKANBARU, SERANTAU MEDIA – Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Provinsi Riau, Datuk Seri Marjohan Yusuf, menegaskan bahwa belum ditabalkannya gelar adat kepada Wakil Gubernur Riau SF Hariyanto bukan karena adanya persoalan tertentu, melainkan murni soal waktu. Penjelasan ini disampaikan menyusul munculnya pertanyaan dari sejumlah warga terkait tidak adanya penabalan gelar adat kepada SF Hariyanto saat Gubernur Riau Abdul Wahid resmi menerima gelar adat “Datuk Seri Setia Amanah” dari LAMR.

“Sesuai alur dan patut sudah dilalui. Namun Bapak SF Hariyanto menyatakan dia sedang sibuk, dan pada saat hari penabalan Datuk Seri Setia Amanah, beliau berada di luar kota,” ujar Datuk Seri Marjohan Yusuf, Kamis (3/7). Menurutnya, LAMR telah mengirimkan undangan resmi dan bahkan sempat bertanya langsung kepada SF Hariyanto. “Jawaban beliau hanya mengatakan bahwa dia sibuk, sedang berada di luar kota,” tambahnya.

Datuk Seri Marjohan meminta masyarakat agar tidak berspekulasi berlebihan dan memahami situasi tersebut. “Bagi saya, berat mata memandang, lebih berat badan yang memikul,” ujarnya bijak. LAMR memastikan, gelar adat untuk SF Hariyanto tetap akan diberikan sesuai ketentuan adat Melayu Riau apabila waktunya sudah memungkinkan.

Penabalan gelar adat kepada Wakil Gubernur Riau SF Hariyanto belum dilakukan bukan karena adanya masalah tertentu, melainkan karena faktor waktu. Datuk Seri Marjohan Yusuf menegaskan hal ini menyusul pertanyaan dari sejumlah warga terkait absennya penabalan gelar adat kepada SF Hariyanto saat Gubernur Riau Abdul Wahid menerima gelar adat “Datuk Seri Setia Amanah” dari LAMR.

Menurut Datuk Seri Marjohan, LAMR sudah mengirimkan undangan resmi dan bahkan bertanya langsung kepada SF Hariyanto, namun beliau menyatakan sedang sibuk dan berada di luar kota saat hari penabalan gelar adat. Datuk Seri Marjohan juga meminta agar masyarakat tidak berspekulasi berlebihan dan memahami situasi tersebut, dengan mengutip pepatah “berat mata memandang, lebih berat badan yang memikul.”

LAMR menegaskan bahwa gelar adat untuk Wakil Gubernur Riau SF Hariyanto akan tetap diberikan sesuai dengan adat Melayu Riau, apabila waktu yang memungkinkan telah tiba. Hal ini disampaikan untuk menjelaskan bahwa penabalan gelar adat kepada SF Hariyanto tidak terjadi karena keterbatasan waktu, bukan karena masalah lain.