Pemerintah Provinsi Riau menargetkan inklusi keuangan mencapai 90 persen pada tahun 2025. Target tersebut diharapkan dapat tercapai di daerah-daerah terpencil dan kurang terlayani.
Saat ini, inklusi keuangan di Provinsi Riau masih belum mencapai target yang diinginkan. Namun, Pemerintah optimis dapat meningkatkan akses terhadap layanan keuangan di daerah-daerah terpencil.
“Inklusi keuangan menjadi salah satu prioritas Pemerintah Provinsi Riau. Kami berkomitmen untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan,” ujar seorang pejabat Pemerintah.
Peningkatan inklusi keuangan di daerah terpencil diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengelola keuangan mereka dengan lebih baik. Hal ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
Pemerintah Provinsi Riau telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan inklusi keuangan, seperti pembukaan kantor cabang bank dan layanan keuangan di daerah-daerah terpencil.
“Kami terus berupaya untuk menyediakan akses terhadap layanan keuangan bagi masyarakat di seluruh wilayah Provinsi Riau, termasuk di daerah terpencil,” kata seorang pejabat Pemerintah.
Dengan meningkatnya akses terhadap layanan keuangan, diharapkan masyarakat di daerah terpencil dapat lebih mudah untuk mengakses produk keuangan dan memperoleh pembiayaan yang mereka butuhkan.
Pemerintah Provinsi Riau juga bekerja sama dengan berbagai lembaga keuangan dan perbankan untuk meningkatkan inklusi keuangan di daerah-daerah terpencil. Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat setempat.
“Kami percaya bahwa dengan kerjasama yang baik antara pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat, inklusi keuangan yang lebih baik dapat tercapai di Provinsi Riau,” ujar seorang pejabat Pemerintah.